Sekjen Kemhan Resmi Membuka Latihan Kebencanaan ADMM-Plus EWG on HADR TTX and FTX

Sekjen Kemhan Marsdya TNI Donny Ermawan Taufanto didampingi Vice Admiral Sanjay Vatsayan dari Kemhan India secara resmi membuka gladi posko dan gladi lapangan Kelompok Kerja ADMM-Plus EWG on HADR TTX and FTX, di Lapangan Dirgantara Akademi Angkatan Udara. (Foto: Kemhan RI)

Yogyakarta, serayunusantara.com – Melansir dari laman Kemhan RI, Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan Marsdya TNI Donny Ermawan Taufanto didampingi Vice Admiral Sanjay Vatsayan dari Kementerian Pertahanan India secara resmi membuka gladi posko dan gladi lapangan Kelompok Kerja Ahli ADMM-Plus Bantuan Kemanusiaan dan Bencana (ADMM-Plus EWG on HADR TTX and FTX), Senin (16/10) di Lapangan Dirgantara Akademi Angkatan Udara yang diikuti oleh 20 negara.

“Saya senang menyaksikan antusiasme yang besar dari negara-negara anggota ADMM-Plus dalam TTX dan FTX ini yang memiliki total lebih dari 140 personel dari negara-negara anggota ADMM-Plus, serta pengamat dari AHA Centre, Sekretariat ASEAN, Kanada dan Timor Leste. Sebagai tuan rumah, kami mengirimkan 850 personel untuk ikut dan mendukung latihan ini, sehingga totalnya hampir 1.000 personel,” ujar Sekjen Kemhan.

Selanjutnya Sekjen Kemhan juga berharap agar tercapai koordinasi dan kolaborasi yang baik antara peserta ADMM-Plus dan para peserta dari daerah setempat, baik dari instansi militer maupun lembaga terkait lainnya untuk memberikan manfaat bagi semua orang yang terlibat.

Indonesia dan India selaku co-chair ADMM-Plus EWG on HADR periode 2021-2024 telah melakukan beberapa kali pertemuan baik secara virtual maupun fisik untuk membahas dan merencanakan acara puncak co-chairmanship mereka yang akan berlangsung mulai dari 16-19 Oktober 2023.

Baca Juga: Menhan Prabowo ke Kadet Mahasiswa UNHAN RI: Cari Solusi Atasi Kesulitan Rakyat

Kebutuhan akan operasi HADR yang terkoordinasi dengan baik di antara negara-negara ADMM-Plus sangat penting karena tingginya kerentanan Asia Tenggara terhadap bencana alam seperti gempa bumi, aktivitas gunung berapi, tsunami, angin topan, banjir, tanah longsor, kebakaran hutan, kekeringan, dan tantangan lingkungan lainnya.

Akumulasi pengalaman Indonesia dalam menghadapi bencana-bencana ini telah mendorong negara-negara anggota ASEAN untuk menemukan cara baru ke depan dalam meningkatkan kerja sama bencana dan tanggap darurat.

“Mari kita bekerja sama untuk memperkuat persahabatan dan membentuk masa depan yang penuh perdamaian, kemakmuran dan keamanan,” kata Sekjen Kemhan.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *