Jatim, serayunusantara.com – Pembentukan sistem data tunggal nasional menjadi topik utama dalam Forum Kepala Bappeda Kota se-Indonesia (Bhakti), yang digelar di Gedung Balai Pemuda, Kamis (8/5/2025). Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian Munas VII Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI).
Acara tersebut dihadiri oleh Wamendagri Bima Arya Sugiarto, Wali Kota Surabaya sekaligus Ketua APEKSI Eri Cahyadi, perwakilan BPS, Kemensos, Bappenas, serta kepala Bappeda dari 98 kota. Para pembicara menekankan pentingnya kolaborasi pusat-daerah untuk menciptakan data terpadu guna mendukung perencanaan pembangunan.
Lompatan Besar Menuju Indonesia Emas 2045
Wamendagri Bima Arya menyatakan, Indonesia memerlukan terobosan signifikan untuk menghindari middle income trap. Salah satu tantangannya adalah penyelesaian Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN), yang membutuhkan koordinasi lintas kementerian, seperti Kominfo, PANRB, dan Bappenas.
Ia mengakui adanya perbedaan perspektif antara pusat dan daerah terkait sentralisasi data. Namun, ia menegaskan kesiapan pemerintah menjadi mediator dialog untuk mempercepat integrasi data, termasuk dengan APEKSI.
Baca Juga: Pemkab Pasuruan dan Bea Cukai Hancurkan Ribuan Barang Cukai Ilegal
DTSEN sebagai Solusi Integrasi Data
Wali Kota Eri Cahyadi menjelaskan, DTSEN akan segera diimplementasikan untuk menyatukan berbagai database seperti DTKS (Kemensos), P3KE (Kemenko PMK), dan Regsosek (Kemenko Perekonomian). “Dengan data tunggal, kebijakan di daerah bisa lebih tepat sasaran,” ujarnya.
Deputi BPS Ateng Hartono menambahkan, pihaknya telah berkoordinasi dengan instansi terkait sesuai Inpres. Dukungan APEKSI dinilai krusial untuk sinkronisasi data hingga level daerah.
Forum ini diharapkan menjadi langkah awal terciptanya sinergi data yang efisien dan transparan antara pemerintah pusat dan daerah. (serayu)