PVMBG Badan Geologi Kementerian ESDM menurunkan status tingkat aktivitas G. Semeru menjadi menjadi Level II (Waspada) dari sebelumnya Level III (Siaga). (Foto: Kementerian ESDM RI)
Bandung, serayunusantara.com – Melansir dari laman Kementerian ESDM RI, Pusat Vulkanologi dan Mitigas Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menurunkan status tingkat aktivitas G. Semeru menjadi menjadi Level II (Waspada) dari sebelumnya Level III (Siaga). Penurunan status ini mulai berlaku sejak hari ini, Senin, 15 Juli 2024 pukul 15:00 WIB.
“Berdasarkan hasil analisis dan evaluasi secara menyeluruh hingga 14 Juli 2024, maka tingkat aktivitas G. Semeru terhitung dari tanggal 15 Juli 2024 pukul 15:00 WIB tingkat aktivitas G. Semeru diturunkan dari Level III (Siaga) menjadi Level II (Waspada), dengan rekomendasi yang disesuaikan dengan potensi/ancaman bahaya terkini,”ujar Kepala PVMBG Hadiwijaya di Bandung, Senin (15/7).
Hadi melanjutkan, penurunan aktivitas G. Semeru tersebut terpantau dari perubahan deformasi G. Semeru dengan peralatan Tiltmeter yang menunjukkan pola mendatar mengindikasikan tidak adanya peningkatan tekanan di dalam tubuh gunungapi dan terjadi perpindahan tekanan secara konsisten dari dalam tubuh gunungapi ke permukaan bersamaan dengan keluarnya material saat terjadi erupsi dan hembusan.
Sehubungan dengan penurunan aktivitas G. Semeru pada Level II (Waspada) Hadi meminta masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 8 km dari puncak (pusat erupsi). “Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 km dari puncak,” ujar Hadi.
Baca Juga: ESDM Terbitkan Kebijakan Agar Kontraktor Segera Usahakan Bagian Blok Migas Potensial yang Idle
Hadi juga mengingatkan, masyarakat tidak beraktivitas dalam radius 3 Km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar) serta mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan Iahar di sepanjang aiiran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi Iahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.
“Masyarakat dapat memantau perkembangan aktivitas dan rekomendasi G. Semeru melalui apiikasi MAGMA Indonesia yang dapat diunduh di Google Playstore atau melalui website https://magma.esdm.go.id. https://vsi.esdm.go.id/ dan http://geologi.esdm.go.id.,” pungkas Hadi.***