Menteri Investasi/Kepala BKPM Roslan Roeslani mewakili Menteri ESDM dalam pers usai pertemuan AZEC 2nd Ministerial Meeting di Jakarta. (Foto: Kementerian ESDM RI)
Jakarta, serayunusantara.com – Melansir dari laman Kementerian ESDM RI, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bersama Kementerian Ekonomi, Perdagangan, dan Industri (METI) Jepang menyelenggarakan Asia Zero Emission Community (AZEC) 2nd Ministerial Meeting, yang merupakan bagian dari inisiatif pengurangan emisi negara-negara di kawasan Asia dan Australia.
Pada pernyataan pers usai pertemuan, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Roslan Roeslani mewakili Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan bahwa Menteri-Menteri negara mitra AZEC bertemu di Jakarta untuk mengirimkan pesan kuat terkait dekarbonisasi dalam rangka memitigasi perubahan iklim, sekaligus memastikan dukungan bersama untuk mempercepat transisi energi di Asia.
“Pertemuan Tingkat Menteri AZEC ke-2 ini menyerukan aksi dekarbonisasi untuk mempercepat transisi energi, sebagai kunci mencapai Net Zero Emission (NZE) global atau karbon netral. AZEC akan bekerja sama untuk mengomunikasikan prinsip dan aksi AZEC kepada publik dan para stakeholder,” ujar Rosan di Jakarta, Rabu (21/8).
Rosan merinci, untuk menyampaikan berbagai prinsip dan aksinya AZEC akan melakukan acara tahunan di setiap negara mitra AZEC, mendorong kerja sama di luar negara mitra AZEC, dan mepromosikan proyek di bawah inisiatif bilateral.
“Terkait hal ini, kami senang bahwa pertemuan ini juga menandai penandatanganan 21 MoU tentang kerja sama proyek antara Indonesia dan Jepang. Kami juga berharap dapat terus menerima dukungan dari sektor swasta,” harapnya.
Baca Juga: Presiden Jokowi Lantik Bahlil Lahadalia sebagai Menteri ESDM
Rosan mengatakan, Indonesia juga menyambut baik dan berharap untuk berpartisipasi aktif dalam inisiatif-inisiatif baru METI, yaitu inisiatif AZEC untuk mempromosikan Zero Emission Power, Inisiatif AZEC untuk menciptakan Sustainable Fuel Markets, dan Inisiatif AZEC untuk membangun Next Generation Industries.
Menteri METI Jepang Ken Saito, pada pernyatannya menyampaikan bahwa pertemuan ini menghasilkan Joint Statement, yakni Reaffirming AZEC Principles, AZEC Partner Countries Supporting Global Decarbonization, Promoting Policy Support and Collaboration in Tangible Projects, dan Fostering cooperation beyond AZEC partner countries.
“Kami juga meluncurkan AZEC Sectoral Initiatives sebagai attachment dari Joint Statement. Kami akan berfokus kepada tiga inisiatif untuk mempromosikan dekarbonisasi, yakni sektor tenaga listrik, transportasi, dan industri,” imbuh Saito.
Selain Pertemuan Tingkat Menteri, gelaran ini juga meluncurkan Asia Zero Emission Center, yang akan menjadi platform bersama bagi negara anggota AZEC dalam melakukan upaya-upaya dekarbonisasi.
Pada kesempatan tersebut, Menteri Ekonomi Malaysia Y.B. Tuan Mohd Rafizi bin Ramli, menyatakan berkomitmen dalam upaya dekarbonisasi dan pencapaian emisi Net-Zero Greenhouse Gas (GHG) pada 2050.
Baca Juga: Presiden RI Anugerahkan Bintang Mahaputera Adipradana Kepada Menteri ESDM
“Pada konteks ini, kami mengantisipasi bahwa kontribusi AZEC akan berperan penting dalam mendorong peralihan menuju solusi energi yang berkelanjutan dan rendah karbon, yang sangat penting bagi masa depan kawasan Asia,” ujarnya.
Rafizi juga mengungkapkan kesiapan Malaysia menjadi tuan rumah Pertemuan Tingkat Menteri AZEC tahun 2025. Dirinya menyatakan bahwa pertemuan tahun depan merepresentasikan tidak hanya komitmen Malaysia untuk dekarbonisasi namun juga dedikasi untuk membangun Malaysia menjadi energy hub.***