Blitar, serayunusantara.com — Obeng tespen, sebuah alat sederhana berukuran saku, telah lama menjadi toolkit wajib bagi setiap teknisi, tukang listrik, hingga pemilik rumah tangga.
Fungsinya tidak hanya terbatas sebagai obeng kecil, tetapi yang paling krusial, alat ini mampu mendeteksi keberadaan tegangan listrik, menjadikannya kunci penting dalam menjaga keamanan saat berurusan dengan instalasi kelistrikan.
Secara teknis, tespen bekerja dengan memanfaatkan prinsip konduktivitas.
Saat ujung logamnya menyentuh sumber tegangan (fase/api), arus listrik akan mengalir melalui badan tespen, melewati resistor, menuju lampu neon kecil di dalamnya, dan berakhir di jari pengguna (melalui klip logam di belakang tespen).
Resistor inilah yang memastikan arus yang mengalir sangat kecil dan aman, membuat lampu menyala tanpa menyetrum pengguna.
Baca Juga: Populer dan Kuat, Lem G atau Lem Korea Jadi Andalan Reparasi Cepat, Tapi Waspada Bahaya Kesehatan
Seorang teknisi listrik lokal, Pak Agung (50), menekankan bahwa tespen adalah alat keselamatan nomor satu.
“Sebelum pegang kabel, wajib cek dulu pakai tespen. Kita bisa tahu mana kabel yang ada apinya dan mana yang netral. Alat ini mencegah banyak kecelakaan sengatan listrik yang sering terjadi di rumah,” jelasnya.
Meski fungsinya krusial, penggunaan tespen harus dilakukan dengan benar.
Pengguna harus memastikan ujung jari menyentuh bagian klip logam di ujung pegangan tespen agar sirkuit tertutup dan lampu dapat menyala.
Selain itu, kualitas tespen juga harus diperhatikan, terutama bagian isolatornya, untuk menjamin keamanan maksimal.
Di tengah meningkatnya kebutuhan akan perbaikan swadaya (do-it-yourself) di rumah, tespen tetap menjadi pahlawan kecil yang memberikan rasa aman.
Keberadaannya membuktikan bahwa alat sederhana dengan fungsi spesifik dapat memiliki dampak besar dalam melindungi jiwa dan properti dari bahaya arus listrik. (Fis/Serayu)
