(Foto: PSSI)
Jakarta, serayunusantara.com – Usai menjalani rangkaian seleksi serta pemusatan latihan di Jakarta dan Bali, kini ujian sesungguhnya tim U-17 wanita Indonesia ada di depan mata.
Indonesia akan berhadapan dengan Filipina tanggal 6 Mei 2024 di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali dalam ajang Piala Asia U-17 Wanita yang akan berlangsung dari tanggal 6-19 Mei 2024.
Pelatih kepala tim U-17 Satoru Mochizuki mengatakan mengenai lawannya itu sudah sering mendengar dan mempelajari permainan Filipina.
L
“Lawan kami pertama adalah Filipina, yang saya sering dengar dan mempelajari kalau mereka adalah tim yang kuat, tapi dalam sepak bola tidak ada yang pasti menang dan kalah. Tapi saya akan memberikan yang terbaik untuk tim ini, biar hasilnya juga positif,” buka coach Mochi.
Baca Juga: Ketum PSSI Bicara Sepakbola Indonesia di FIFA Football Summit 2023
Mengenai persiapan pun dirasanya sudah cukup, semua berjalan dengan aman dan lancar. “Persiapannya sejauh ini cukup aman dan lancar, saya rasa sangat cukup, dan bagus. Kondisi pemain sudah sangat siap untuk bertanding di laga perdana nanti,” tuturnya.
Untuk itu targetnya sendiri adalah bisa lolos dari fase grup. “Harapannya sebisa mungkin bisa lolos babak penyisihan grup, walaupun dirasa sangat sulit, tapi saya akan coba maksimalkan, dan saya ingin membuat sejarah. Saya akan memberikan yang terbaik untuk tim Indonesia ini,” kata pelatih asal Jepang itu.
Sementara itu, Zaira Kusuma sebagai pemain juga menuturkan mengenai calon lawan mereka. “Filipina yang saya tahu hampir dari mereka semua main abroad ya, secara fisik mungkin mereka lebih baik dari kita, postur mereka tinggi-tinggi, tapi kita lebih lincah dari mereka,” jelasnya.
“Kalau lawan mereka, kita sudah pasti sebagai pemain tidak perlu sama pelatih pun, kita sudah menonton laga mereka saat di kualifikasi, jadi yang pasti kita sudah tahu pemain-pemain yang bahaya, formasi-formasi mereka apa, apa yang harus kita lakukan supaya bisa menyerang dan bertahan, supaya bisa counter serta mengacak-acak daerah pertahanan mereka.” (tim/Serayu)