Australia, serayunusantara.com – Sebuah momen bersejarah terwujud melibatkan Badan Kerja Sama Fakultas Hukum Perguruan Tinggi Negeri (BKS-FH PTN) se-Indonesia dan Council of Australian Law Deans. Perhimpunan fakultas hukum Indonesia dan Australia bertemu untuk pertama kalinya pada Senin (15/5) dalam acara Legal Breakfast Network yang diselenggarakan oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Canberra di Canberra, Australia.
Dari Indonesia, dekan dan wakil dekan dari 10 perguruan tinggi yang tergabung dalam BKS-FH PTN, yaitu Universitas Indonesia, Universitas Syiah Kuala, Universitas Andalas, Universitas Sriwijaya, Universitas Bangka Belitung, Universitas Lampung, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Universitas Airlangga, Universitas Jember, dan Universitas Sam Ratulangi.
Hadir pula dekan dari 10 perguruan tinggi yang tergabung dalam Council of Australian Law School Deans yaitu Australian National University, University of Canberra, Monash University, University of Melbourne, University of New South Wales, University of Technology Sydney, University of Australia Sydney, University of Queensland, University of Newcastle, dan University of Adelaide.
Direktur BKS-FH PTN sekaligus Dekan Fakultas Hukum Universitas Indonesia, Edmon Makarim, mengatakan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk mempromosikan dan menginternasionalisasikan program khususnya kepada anggota BKS-FH PTN di seluruh Indonesia serta memfasilitasi pertukaran informasi dan pengetahuan antarwarga negara Indonesia dengan sekolah hukum di Australia. Selain itu juga untuk mendorong peningkatan kerja sama antara Indonesia dengan mitra universitas di Australia.
Baca Juga: Info Menarik! Ada Kuliah Gratis, Polteknaker Buka Penerimaan Mahasiswa Baru 2023/2024
Edmon turut menyampaikan bahwa bentuk kerja sama yang terjalin berkaitan dengan penelitian dan publikasi, pertukaran mahasiswa dan dosen, serta program double degree.
Kerja sama ini menurut Edmon sangat baik karena turut meningkatkan penggunaan sumber daya secara bersama-sama, seperti pendistribusian majalah maupun pemanfaatan ruang pada masing-masing kampus untuk kegiatan pendidikan.
Senada dengan itu, President of the Council of Australian Law School Deans yang juga Dekan of Law School di Newcastle University, Tania Sourdin, menyambut baik pertemuan Asosiasi Fakultas Hukum Indonesia dan Australia.
Tania juga menyatakan bahwa kerja sama ini menjadi momentum baru yang bersejarah karena tidak hanya melibatkan perguruan tinggi namun juga asosiasi.
“Sebelumnya ada kerja sama antarfakultas hukum universitas, sekarang kita mulai berkomunikasi antarasosiasi. Saya kira ini belum pernah terjadi sebelumnya. Ini adalah sejarah baru bagi asosiasi sekolah hukum Australia yang merencanakan kerja sama dengan organisasi di Indonesia,” kata Tania.
Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) KBRI Canberra, Mukhamad Najib mengatakan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) sangat mendorong perguruan tinggi Indonesia untuk memperluas kerja sama internasional.
Mukhamad Najib juga menegaskan kembali komitmennya untuk terus memfasilitasi berbagai kegiatan yang dapat meningkatkan kerja sama antara perguruan tinggi Indonesia dan Australia, seperti menyelenggarakan acara Legal Breakfast Network yang mempertemukan banyak fakultas hukum yang berasal dari Indonesia dan Australia.
“Di masa mendatang, kami juga akan berusaha untuk menyatukan Dewan Rektor PTN Indonesia dengan Asosiasi Rektor Australia sehingga terjalin hubungan yang masif antarperguruan tinggi di kedua negara. Ini tentu saja lebih efektif daripada kampus Indonesia hanya menjalin hubungan bilateral dengan kampus Australia,” kata Najib.
Dalam sambutannya, Duta Besar Indonesia untuk Australia, Siswo Pramono, menguraikan pentingnya kerja sama antara asosiasi fakultas hukum Indonesia dan Australia.
“Dengan semakin eratnya hubungan ekonomi antara Indonesia dan Australia, upaya kedua negara dalam menghasilkan solusi hukum terbaik juga perlu terus ditingkatkan guna menjaga hubungan yang harmonis antara Indonesia-Australia,” pungkas Dubes Siswo.
Kegiatan Legal Breakfast Network ini diakhiri dengan ramah tamah, di mana semua pengurus asosiasi fakultas hukum saling membuka ruang komunikasi dengan perguruan tinggi. ***