Pelatihan yang digelar dr O Institute, Minggu (25/6/2023) lalu. (Foto: dr O Institute)
Blitar, serayunusantara.com – dr O Institute terus meningkatkan kreativitas pemuda. Ada berbagai inovasi yang dilakukan pada generasi milenial. Salah satunya melalui pemanfaatan limbah pertanian.
Direktur dr O Institute, Anwar Nuris mengatakan, kemajuannya di era digital memaksa generasi muda untuk lebih kreatif dan inovatif dalam membaca peluang. Sebab, masih banyak potensi yang belum dimanfaatkan.
Oleh karena itu, kata dia, dr O Institute sebagai lembaga nirlaba yang bergerak dalam bidang sosial berupaya membangun kreativitas dan berinovasi untuk mengolah limbah pertanian.
“Limbah kembang tebu ini diolah menjadi barang kerajinan seperti tempat tisue, pigora, tempat sampah dan lain-lain,” katanya di markas dr O Institute, Desa Tawangrejo, Kecamatan Binangun, Kabupaten Blitar, Kamis (13/7/2023).
Menurutnya, mayoritas masyarakat Blitar selatan bergerak pada sektor perkebunan tebu. Ini, ujarnya, sejalan dengan pemanfaatan limbah tebu agar bisa diubah menjadi barang yang bermanfaat.
“Dan tentu akan menjadi nilai tambah dalam meningkatkan pendapatan masyarakat,” ujar pria yang pernah aktif di organisasi IPNU ini.
Baca Juga: Modal Kompak dan Sadar, Desa Tawangrejo Blitar Siap Menuju Desa Berseri Jatim Tingkat Mandiri
Nuris menambahkan, dr O juga akan terus berupaya bersinergi dengan berbagai pihak untuk memanfaatkan potensi produk agar bisa mendapatkan nilai jual. Sehingga bisa diekspor sampai ke berbagai negara.
Sementara itu, Priyo Handoko, salah satu pengrajin lokal mengatakan, pihaknya berharap generasi muda memiliki inovasi dan kreativitas, sehingga mampu bersaing pada era digital.
Apalagi, kata dia, era digital seperti saat ini membutuhkan tenaga yang pekerja keras dan punya keahlian pada bidang tertentu.
Tak lupa, Priyo juga mendukung dengan apa yang sudah dilakukan dr O Institute. Karena itu merupakan langkah strategis untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat. (nrs)