Tingkatkan Kualitas Transformasi Digital, Menkominfo Dorong Kreativitas dan Inovasi

Menkominfo Budi Arie Setiadi dalam Creativepreuneur Summit 2024: The Role of Arts and Creativity in Today’s Cultural Diplomacy di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta. (Foto: PeyHS)

Jakarta Pusat, serayunusantara.com – Melansir dari laman Kementerian Kominfo RI, Kementerian Komunikasi dan Informatika menerapkan tiga pendekatan untuk meningkatkan kualitas transformasi digital nasional, yaitu ekosistem, kewilayahan dan kreativitas serta inovasi. 

Menkominfo Budi Arie Setiadi menekankan tiga pendekatan itu memiliki arti penting karena transformasi digital merupakan sebuah keniscayaan.

“Kita sadar bahwa pendekatan ini harus membawa ke arah kemajuan, karena seluruh negara di dunia dalam 20 tahun ke depan akan mampu melewati proses digitalisasi,” tandasnya dalam Diskusi Panel Creativepreneur Summit 2024 di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (25/08/2024).

Menteri Budi Arie menjelaskan tiga pendekatan transformasi digital akan memengaruhi perubahan aspek kebudayaan, perilaku, cara berpikir dan bertindak di kalangan masyarakat. Menurutnya, dengan digitalisasi semua menjadi lebih serba cepat dan mudah.

“Bottom line dari digitalisasi adalah membuat masyarakat harus lebih produktif. Jadi saya pikir langkah-langkah yang harus kita lakukan adalah bagaimana mendorong masyarakat untuk menjadikan kemajuan teknologi digital ini sebagai arah kemajuan yang lebih positif dan produktif,” jelasnya.

Baca Juga: Menkominfo Budi Arie Ancam Blokir Aplikasi Bigo Live Terkait Judi Online dan Pornografi

Mengungkap salah satu aspek ekosistem, Menkominfo menyatakan saat ini, jumlah pekerja sektor teknologi informasi dan komunikasi di Indonesia masih jauh di bawah rata-rata jumlah pekerja sektor lain. 

“Pekerja TIK di Indonesia hanya satu juta lebih dari 144 juta angkatan kerja. Artinya, hanya 0,75 persen dari angkatan kerja kita bekerja di sektor TIK dan ini yang harus kita kembangkan bagaimana transformasi digital mampu menumbuhkan dan mengembangkan Indonesia bisa menjadi negara maju yang tidak kalah dengan negara yang lain,” ungkapnya.

Oleh karena itu, Kementerian Kominfo berupaya mencetak talenta digital agar tersebar merata di seluruh Indonesia.

“Kominfo punya beberapa program mulai dari Digital Talent Scholarship, Digital Leadership Academy maupun program yang bisa menumbuhkembangkan digital talent kita, sehingga tugas Kominfo terus mencetak digital talent di Indonesia karena isu-isu kewilayahan juga penting supaya jangan tersebar hanya di Jawa saja, tapi merata di seluruh Indonesia,” jelas Menteri Budi Arie.

Menkominfo menekankan potensi creativepreneur di Indonesia masih sangat besar dan dapat terus dikembangkan. Apalagi saat ini, Indonesia termasuk negara dengan pemilik startup terbesar di dunia dengan hampir 2.356 startup rintisan. Selain itu, Indonesia juga pencipta aplikasi terbanyak di platform Google hampir 18 ribu buatan anak-anak Indonesia. 

Baca Juga: Wamenkominfo Ajak Kolaborasi Jadikan Indonesia Episentrum AI Regional

“Jadi kalau soal potensi dan kreatifitas anak muda di Indonesia saya tidak pernah meragukan itu. Saya optimis dengan kreatifitas dan ide-ide yang diwujudkan oleh anak-anak muda kita,” tegasnya. 

Menteri Budi Arie kemudian mengapresiasi kegiatan Creativepreneur Summit 2024 yang menghadirkan banyak kalangan muda. 

“Karena berkaca dari kreatifitas orang-orang Indonesia yang juga sangat luar biasa, generasi muda kita memiliki ide-ide yang luar biasa untuk harus kita dukung,” ungkapnya.

Dalam sesi diskusi bertema “The Role of Arts and Creativity in Todays Cultural Diplomacy” Creativepreneur Summit 2024, Menkominfo Budi Arie Setiadi hadir bersama Anggota Dewan Pertimbangan Presiden sekaligus mantan Duta Besar Indonesia untuk Korea Selatan Gandi Sulistiyanto.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *