Surabaya, serayunusantara.com – Timnas Indonesia akan menghadapi ujian berat saat melawan Lebanon di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Surabaya, Senin (8/9/2025). Laga ini bakal menjadi ajang pembuktian strategi pelatih Patrick Kluivert setelah kemenangan telak atas Taiwan.
Pada pertandingan sebelumnya, Indonesia menang 6-0 atas Taiwan. Namun, kemenangan tersebut dinilai belum menggambarkan kekuatan terbaik skuad Garuda.
Baca Juga: Timnas Indonesia Libas Chinese Taipei 6-0 di Gelora Bung Tomo Surabaya
Sejumlah pilar seperti Jay Idzes, Justin Hubner, Calvin Verdonk, Joey Pelupessy, dan Kevin Diks belum dimainkan. Sementara Thom Haye serta dua pemain naturalisasi baru, Mauro Zijlstra dan Miliano Jonathans, baru tampil di babak kedua.
“Formasi ideal kami akan diuji lebih serius melawan Lebanon,” kata Kluivert usai laga kontra Taiwan.
Secara peringkat FIFA, Lebanon berada di urutan ke-112, lebih tinggi dibanding Indonesia yang menempati posisi ke-118. Perbedaan tipis ini membuat duel diprediksi berlangsung ketat.
Kluivert sebelumnya menekankan pola penguasaan bola sebagai ciri permainan. Gaya tersebut mulai terlihat ketika melawan Taiwan, meski kualitas lawan dinilai jauh di bawah. Variasi serangan Indonesia pun mulai terbentuk, termasuk kontribusi Nathan Tjoe-A-On yang tampil dominan sebagai pengatur serangan.
Baca Juga: Melihat Kepribadian Bintang Timnas U-17 Evandra Florasta, yang Bersekolah di SMAN 1 Tumpang Malang
Laga kontra Lebanon disebut akan menjadi momentum penting untuk menguji kombinasi Nathan bersama Thom Haye dan Joey Pelupessy. Trio lini tengah ini diproyeksikan menjadi motor permainan menghadapi lawan kuat seperti Irak dan Arab Saudi pada Oktober mendatang.
Kluivert juga memastikan bakal menerapkan formasi 4-4-2, yang disebutnya sebagai formula ideal untuk membawa Timnas tampil lebih kompetitif.
“Ini saatnya membuktikan tesis Kluivert,” ujar seorang pengamat sepak bola. “Lebanon akan menjadi ujian nyata sebelum Garuda menatap tantangan berikutnya.” (Serayu)







