Wabup Blitar Rahmat Santoso saat meletakkan batu pertama Pembangunan Instalasi Pengolahan Biogas PT Greenfields Indonesia Farm 2 di Desa Ngadirenggo, Kecamatan Wlingi Kabupaten Blitar, Senin (11/9/2023). (IST)
Blitar, serayunusantara.com – Wakil Bupati Blitar Rahmat Santoso melakukan peletakan batu pertama Pembangunan Instalasi Pengolahan Biogas PT Greenfields Indonesia Farm 2 di Desa Ngadirenggo, Kecamatan Wlingi Kabupaten Blitar, Senin (11/9/2023).
Pembangunan instalasi pengolahan Biogas ini dilakukan sebagai upaya pembenahan pengolahan limbah kotoran ternak sapi PT Greenfields Indonesia.
Hadir dalam kegiatan ini Selain Wakil Bupati Blitar Rahmat Santoso juga hadir Kepala DLH Provinsi Jatim Jempin Marbun, Kepala DLH Kabupaten Blitar Achmad Cholik, Direktur PT Greenfields Indonesia Heru S Prabowo beserta jajaran dan Muspika Wlingi.
Wakil Bupati Blitar Rahmat Santoso mengapresiasi dan menegaskan agar perusahaan tersebut tidak lagi membuang limbah ke sungai.
“Juga saya tegaskan agar tidak ada lagi pembuangan limbah ke sungai,” ucap Wabup Rahmat Santoso usai peletakkan batu pertama pembangunan instalasi pengolahan Biogas di kompleks PT Greenfileds Indonesia Farm 2.
Baca Juga: Geo-Resource, Peran Penting Badan Geologi Ungkap Sumber Daya Alam
Wakil Bupati Blitar Rahmat Santoso juga mengatakan, bahwa dirinya memang paling keras mengkritisi PT Greenfields ketika diprotes warga dan digugat tahun lalu, hingga turun sanksi dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Tapi setelah Greenfields mau memperbaiki dan berbenah, membangun pengolahan limbah menjadi Biogas maka dirinya juga yang pertama mengapresiasi.
“Ini sekaligus menunjukkan kalau Pemkab Blitar bukan anti investor, justru Kabupaten Blitar terbuka untuk investor yang ingin bekerja sama mengembangkan potensi yang ada seperti bidang pariwisata, pertanian, peternakan dan perkebunan,”
“Namun tetap sesuai prosedur, mematuhi peraturan yang ada dan bisa memberikan dampak positif pada Kabupaten Blitar,” jelas pria yang juga Ketua Umum DPP Ikatan Penasihat Hukum Indonesia (IPHI) ini.
Wakil Bupati Blitar Rahmat Santoso berharap dengan mulai dibangunnya instalasi pengolahan Biogas ini, selain mencegah pembuangan limbah ke sungai.
Di sisi lain juga bisa memberikan manfaat untuk warga sekitar, misalnya kalau ada kelebihan listrik dari Biogas bisa untuk penerangan jalan desa. Atau bahan bakar gas hasil dari Biogas, bisa membantu UKM atau warga yang tidak mampu.
Di tempat yang sama Direktur PT Greenfields Indonesia, Heru Setyo Prabowo mengatakan, kalau instalasi pengolahan limbah kotoran ternak sapi 9.000 ekor ini pembangunannya diperkirakan selesai April 2024 mendatang dengan daya tampung limbah kotoran sapi 12.000 meter kubik atau bisa menampung limbah untuk 2 minggu.
Baca Juga: Korlantas Polri Gelar Funrun dan Display Kendaraan Listrik
Pada stage 1 bisa menghasilkan potensi gas methane atau biogas 7.200 meter kubik, yang diolah pada stage 2 menjadi energi listrik diproyeksikan sebesar 15.800 kwh.
“Adapun total investasi untuk stage 1 produksi Biogas sebesar Rp 82 miliar untuk alat, bangunan serta sistem keseluruhan dalam menghasilan gas methane atau Biogas. Kemudian untuk stage 2 mengubah konversi gas menjadi energi listrik, investasinya sebesar Rp 28 miliar,”
“Jadi ini proyek yang sangat serius dari PT Greenfields Indonesia, terhadap keberlangsungan lingkungan hidup dan memperbaiki limbah yang dihasilkan,” jelas Heru.
Kepala DLH Provinsi Jatim, Jempin Marbun katakan, dirinya sengaja datang untuk menyaksikan langsung keseriusan dari PT Greenfields Indonesia Farm 2 di Kabupaten Blitar, dalam upaya menyelesaikan masalah limbahnya.
“Karena progresnya cukup bagus, dalam upaya mendukung kelestarian lingkungan hidup serta memenuhi semua perizinan yang ditentukan oleh pemerintah pusat,” kata Jempin. ***