Wabup Rahmat saat menyanyikan sambutan dalam Muscab Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Ke VI Blitar Raya di Joglo Jatinom, Sabtu (25/2/2023). (Foto: dok. Pemkab Blitar)
Blitar, serayunusantara.com – Menanggapi munculnya upaya pemekaran atau pemisahan Blitar Selatan jelang tahun politik 2024, Wakil Bupati Blitar, Rahmat Santoso beranggapan kalau itu hanya ajang kampanye pihak-pihak tertentu.
Wabup Rahmat mengatakan, seharusnya tidak perlu ada upaya pemisahan dari Kabupaten Blitar yang dilakukan oleh perwakilan masyarakat di Blitar selatan.
“Bukan setahun dua tahun ini, apalagi kerusakan infrastruktur sudah direspon pemerintah pusat kalau 2023 ini akan diperbaiki,” ujar Wabup Rahmat usai membuka Muscab Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Ke VI Blitar Raya di Joglo Jatinom, Sabtu (25/2/2023).
Orang nomor dua di Kabupaten Blitar ini menjelaskan, kalau perbaikan butuh proses anggaran, serta ada mekanisme yang harus dilalui.
“Karena bukan yang pribadi saya, bisa dicek apakah anggaran perbaikan infrastruktur di Blitar Selatan ada atau hoaks,” jelasnya.
Baca Juga: Pesan Wabup Rahmat Saat Hadiri Muscab IMM Blitar: Tetap Jaga Toleransi
Ditanya apakah ini berarti munculnya tuntutan pemisahan dari Kabupaten Blitar ini bermuatan politik, pria yang juga Ketua Umum DPP Ikatan Penasihat Hukum Indonesia (IPHI) ini menjawab kalau hanya kampanye saja.
“Silahkan menghelar acara atau seremonial apa pun, namanya kampanye kan siapa saja boleh dan sah-sah saja. Kan aturannya belum ada dan belum masa kampanye,” tandas Wabup Rahmat.
Politis dari Partai PAN ini juga mencontohkan kalau dirinya mengkampanyekan diri menjadi AG 1 (Bupati Blitar), sementara tahapan Pilkada masih 2024 mendatang.
“Kampanye belum dimulai, aturan belum dibuat jadi melanggarnya di mana? Semua sah-sah saja,” paparnya.
Bahkan pria yang baru ditunjuk menjadi Dewan Pakar Wilayah Jatim Himpunan Pengusaha Nahdliyin (HPN) ini juga mengungkapkan dukungannya untuk M Triyanto, yang akan maju menjadi calon Dewan Perwakilan Daerah (DPD) dari Blitar.
“Saya kenal baik dan mendukung Mas Triyanto, jadi seperti itu tanggapan saya soal adanya pemecahan Blitar selatan,” terangnya. (jun/ruf)