Wamen Stella Dukung Riset Interdisipliner dalam Teknologi dan Kesehatan Lansia di Ubaya

Surabaya, serayunusantara.com – Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek) Stella Christie menghadiri Peresmian Center for Aging Wellness dan Life Science Integrated Facilities, Universitas Surabaya (Ubaya), Kamis (3/20).

Dalam peresmian yang berlangsung di Fakultas Teknobiologi, Kampus Ubaya Tenggilis, Wamen Stella menyampaikan apresiasinya terhadap inisiatif Ubaya dalam mendirikan pusat riset yang berfokus pada kesejahteraan lansia dan integrasi ilmu kehidupan. 

“Riset ini sangat berkaitan dengan penelitian pribadi Saya. Sangat menyenangkan bisa berdiskusi mengenai topik yang relevan dengan apa yang Saya lakukan,” ujar Wamen Stella.

Wamendiktisaintek juga menyoroti pentingnya pilihan gaya hidup bagi lansia dalam menunjang kesehatan mereka. Wamen Stella mengutip studi pada tahun 2014 yang menunjukkan bahwa lansia yang diberikan kebebasan untuk memilih dan merawat tanaman serta menentukan hiburan sendiri, memiliki harapan hidup lebih panjang dibandingkan mereka yang disediakan segalanya tanpa pilihan. 

“Persepsi memiliki kendali atas hidup, menjadi salah satu faktor penting dalam kesehatan lansia,” tambahnya.

Baca Juga: Mendiktisaintek Dorong Penguatan Peran Perguruan Tinggi dalam Peningkatan Kualitas SDM dan Inovasi

Peresmian fasilitas ini menandai komitmen Ubaya dalam mengembangkan riset berbasis sains dan teknologi yang berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat. Wamen Stella menegaskan bahwa sains dan teknologi berperan krusial dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan bangsa. 

“Presiden Prabowo baru-baru ini menekankan bahwa tidak ada bangsa yang bisa makmur tanpa sains dan teknologi yang tinggi. Investasi di bidang ini adalah kunci pertumbuhan ekonomi Indonesia,” tegas Wamen Stella.

Indonesia saat ini tengah menghadapi bonus demografi, dengan usia rata-rata penduduk sekitar 27 tahun. Namun, dalam 40 tahun ke depan, jumlah lansia akan meningkat pesat. Oleh karena itu menurut Wamen Stella, penting untuk mulai meneliti dan merancang kebijakan yang dapat memastikan kesejahteraan lansia di masa depan. 

“Jika kita tidak mempersiapkan strategi sejak sekarang, populasi lansia yang tidak sehat akan menjadi beban ekonomi dan sosial bagi negara,” ungkap Wamen Stella.

Fasilitas Ubaya Center for Aging Wellness didesain sebagai pusat penelitian interdisipliner yang melibatkan berbagai fakultas dan institusi akademik, dengan harapan dapat menghasilkan inovasi berbasis riset untuk meningkatkan kualitas hidup lansia. Wamen Stella menekankan pentingnya kolaborasi antara perguruan tinggi, industri, dan pemerintah untuk mempercepat inovasi. 

Baca Juga: Indonesia-Jepang Tingkatkan Kualitas Riset di Indonesia

“Di negara-negara dengan sistem riset maju seperti Amerika Serikat dan Tiongkok, laboratorium-laboratorium dari berbagai universitas sering bekerja sama dan berbagi fasilitas. Model kolaboratif seperti ini akan diterapkan oleh Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi,” jelas Wamen Stella.

Selain itu, Wamen Stella menyoroti pentingnya interdisiplinaritas dalam penelitian, terutama dalam bidang teknologi dan kesehatan lansia. 

“Banyak inovasi hebat lahir dari kerja sama berbagai disiplin ilmu. Contohnya, ChatGPT dikembangkan dari kontribusi para fisikawan, ilmuwan komputer, linguistik, dan kognitif. Demikian pula, riset tentang kesejahteraan lansia harus mencakup berbagai perspektif agar memberikan solusi yang komprehensif,” ujar Wamen Stella.

Dalam kesempatan tersebut, Wamen Stella juga mengapresiasi keterlibatan mahasiswa Ubaya dalam riset dan pengembangan teknologi di kampus. 

“Saya melihat bahwa mahasiswa Ubaya mendapat bimbingan yang luar biasa dari dosen-dosennya. Ini merupakan langkah penting dalam menciptakan sumber daya manusia berkualitas yang akan mendorong kemajuan ekonomi Indonesia,” tambah Wamen Stella. (Serayu)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *