Wamenag: Digitalisasi Pesantren Harus, Tapi Jangan Sampai Hilangkan Kekhasannya

Jakarta, serayunusantara.com – Melansir dari laman Kemenag RI, Wakil Menteri Agama, Romo Muhammad Syafi’i, mengungkapkan pentingnya digitalisasi pesantren. Hal tersebut ia sampaikan dalam sebuah webinar bertema “Digitalisasi Pesantren: Upaya Mewujudkan Ekosistem Pesantren untuk Kemandirian SDM Unggul”.

Seminar ini diselenggarakan Universitas Insan Cita Indonesia.

“Digitalisasi pesantren, di satu sisi adalah keharusan untuk beradaptasi dengan perkembangan zaman. Sistem interaksi antara guru dan orang tua santri serta antara lembaga pesantren dengan masyarakat luas kini harus dipadu dengan sistem digital agar lebih efektif dan efisien,” kata Romo Muhammad Syafi’i, di Jakarta. Kamis (9/1/2025).

Namun, ia juga mengingatkan tentang dampak negatif yang mungkin timbul akibat digitalisasi. “Digitalisasi pesantren selain memiliki dampak positif, menurut hitungan saya juga bisa memiliki dampak negatif dari sifat digital itu sendiri yaitu melemahnya kontrol dari faktor eksternal seperti lingkungan, orang tua, guru, dan para kiai terhadap pesantrennya,” ujar sosok yang akrab disapa Romo.

Baca Juga: Kemenag Kerja Sama dengan AS, Ini Enam Peluang bagi Pendidikan Keagamaan

Romo menambahkan bahwa pengajaran berbasis digital tidak boleh menggerus nilai-nilai karakter yang selama ini menjadi inti pendidikan pesantren. “Saya teringat dengan apa yang disampaikan oleh Imam Al-Ghazali dalam buku Ihya Ulumuddin yang mengatakan bahwa substansi pendidikan itu 90% adalah transfer karakter dan 10% knowledge,” katanya.

Romo menegaskan bahwa digitalisasi tidak dapat dihindari. Ia menyampaikan agar implementasi digitalisasi pesantren dirumuskan dengan komprehensif sehingga kekhasan pesantren tetap terjaga. “Implementasi digitalisasi pesantren harus dirumuskan secara komprehensif menyangkut aspek apa saja, karena jika tidak maka kekhasan pesantren itu bisa hilang,” jelasnya.

Sebagai bagian dari langkah strategis, Kementerian Agama berkomitmen memberikan dukungan penuh terhadap program digitalisasi pesantren ini. “Karena itu kami dari Kementerian Agama memberikan dukungan penuh agar program ini dilaksanakan sekali lagi dengan segala upaya mengeliminasi kemungkinan-kemungkinan menghilangkan karakter-karakter khusus yang biasa terjadi selama ini di pondok-pondok pesantren,” imbuh Romo.

“Mudah-mudahan webinar kita hari ini kemudian semakin menguatkan tekad dan juga membangun jaringan yang kuat agar pesantren ke depan bisa adaptif terhadap perkembangan zaman dengan tidak mengurangi ciri khas dari pesantren itu sendiri,” pungkasnya.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *