Wamenkes RI Prof. dr. Dante Saksono Harbuwono bersama Balai Besar Kesehatan melakukan pengecekan kesiapan skrining monkeypox (Mpox) di kedatangan internasional Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali. (Foto: Kemenkes RI)
Bali, serayunusantara.com – Melansir dari laman Kemenkes RI, Jelang penyelenggaraan Indonesia-Africa Forum (IAF) pada 1-3 September 2024, Wakil Menteri Kesehatan RI Prof. dr. Dante Saksono Harbuwono bersama Balai Besar Kesehatan melakukan pengecekan kesiapan skrining monkeypox (Mpox) di kedatangan internasional Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali, Rabu (28/8).
“Hari ini saya datang ke Bandara Ngurah Rai untuk mengecek kesiapan skrining kesehatan untuk Mpox karena akan diselenggarakan Indonesia-Africa Forum,” ujar Prof. Dante.
Skrining Mpox ini sangat penting untuk memastikan semua kegiatan di Bali bisa berjalan dengan baik dan tidak tersebar wabah Mpox. Prof. Dante juga telah menetapkan skenario penanganan, mulai dari penatalaksanaan skrining hingga rujukan ke rumah sakit bagi penumpang yang terkonfirmasi Mpox.
“Kita bersama Balai Kekarantinaan Kesehatan menentukan skenario skrining, mulai dari penempatan alat skrining, ruang PCR, kuesioner hingga proses rujuk ke rumah sakit,” ucap Prof. Dante.
Baca Juga: Perkuat Intervensi Pencegahan Penyakit, Kemenkes Luncurkan Laboratorium Kesehatan Masyarakat
Alur skrining Mpox dilakukan mulai dari jalur kedatangan internasional. Semua penumpang akan melewati thermal scanner terlebih dahulu. Jika terdeteksi suhu tubuh di atas 37,5 derajat Celsius maka akan dilakukan pemeriksaan ulang menggunakan thermal gun.
Apabila suhu tubuh tetap tinggi, penumpang akan diarahkan ke ruang pemeriksaan untuk dilakukan pengambilan sampel usap (swab). Jika hasil pemeriksaan menunjukkan positif Mpox, penumpang segera dirujuk ke rumah sakit.
“Dengan skenario yang kita terapkan dan kita coba simulasikan pada hari ini, kita sudah menentukan tempat di mana akan dilakukan pemeriksaan swab, di mana akan dilakukan pemasangan thermal scanner, di mana akan dilakukan skrining dengan menggunakan kuesioner, sehingga nanti semua bisa teridentifikasi dengan tepat dan tidak mengganggu penumpang yang lainnya,” ucap Prof. Dante.
“Begitu juga jalur evakuasi, apabila terjadi kasus positif akan langsung kami evakuasi ke rumah sakit setempat,” tambahnya.
Selain kesiapan skrining Mpox, Kemenkes melalui Balai Kekarantinaan Kesehatan juga memasang informasi sosialisasi mengenai kewaspadaan dan pencegahan Mpox pada layar digital di jalur kedatangan internasional Bandara I Gusti Ngurah Rai.***