Wamenparekraf Angela Tanoesoedibjo dalam sambutannya di pembukaan Rakornas Parekraf 2023 di The Trans Luxury, Bandung, Selasa (12/12/2023). (Foto: Kemenparekraf RI)
Jakarta, serayunusantara.com – Melansir dari laman Kemenparekraf RI, Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Wakil Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Angela Tanoesoedibjo mengajak kementerian/lembaga, pemerintah daerah, serta sejumlah stakeholder pariwisata dan ekonomi kreatif para peserta Rapat Koordinasi Nasional Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Rakornas Parekraf) 2023 untuk merangkul peluang bonus demografi dalam mengembangkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
Wamenparekraf Angela dalam sambutannya di pembukaan Rakornas Parekraf 2023 di Jakarta, Selasa (12/12/2023), mengungkapkan Indonesia telah memasuki era bonus demografi. Di mana penduduk usia produktif (15-64 tahun) lebih besar jumlahnya dibanding usia nonproduktif (65 tahun ke atas) dengan proporsi lebih dari 60 persen dari total jumlah penduduk Indonesia.
“Jadi ini momentum yang sangat tepat untuk kita benar-benar memaksimalkan penduduk usia produktif ini, usia 15 sampai 64 tahun, di mana diharapkan masyarakat kita di usia produktif bisa memberikan kontribusi maksimal untuk ekonomi kreatif dan pariwisata,” kata Wamenparekraf.
Lebih lanjut, Wamenparekraf menjelaskan banyak peluang yang dapat digarap dari bonus demografi ini terutama untuk mendukung sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
Apalagi, Indonesia memiliki daya tarik pariwisata yang bisa berkontribusi besar jika dioptimalkan, baik dari sisi destinasi hingga budaya.
Baca Juga: Menparekraf Ajak Forses K/L Berkontribusi Perkuat Sektor Parekraf Indonesia
Begitu juga dengan sisi ekonomi kreatif dengan keragaman budaya dan sumber daya alam yang bernilai dalam pengembangan sektor ekonomi kreatif di Indonesia.
Wamenparekraf Angela mengungkapkan, bonus demografi ini menjadi faktor pendukung yang kuat bagi pengembangan sektor ekonomi kreatif. Penduduk dengan usia produktif berpotensi menghasilkan lebih banyak karya. Mereka juga mampu menciptakan hasil karya yang segar dan kreatif karena jiwa mudanya.
“Bayangkan kalau jenis usaha itu hanya sekelas ultra mikro saja dan mempunyai atau bisa meng-hire 1 atau 2 orang, bayangkan kalau kita punya 60 juta UMKM dikali 1-2 pekerja itu sudah bisa menyerap 120 juta lapangan kerja, ini luar biasa. Jadi ini yang menjadi salah satu upaya kita bersama di manapun kita berada, bagaimana kita menyiapkan jumlah usaha parekraf harus dipermudah,” kata Wamenparekraf.
Dengan fenomena kebanjiran bonus demografi yang dimaksimalkan dengan baik untuk pengembangan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, Wamenparekraf Angela berharap, Indonesia mampu keluar dari keadaan Middle Income Trap.
Turut hadir dalam kesempatan tersebut, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno; Menko Marves Ad Interim Erick Thohir yang hadir secara online; para pejabat di lingkungan Kemenparekraf/Baparekraf; serta sejumlah stakeholder dan pemimpin daerah baik yang hadir baik secara daring maupun luring.***