Blitar, serayunusantara.com – Pemerintah Kota Blitar bersama Polres Blitar Kota memastikan bahwa isu penculikan siswa SDN Turi 2 yang tersebar adalah kabar hoaks atau berita bohong.
Dalam siaran pers di laman Pemkot Blitar, Rabu (01/02/2023) isu penculikan yang mencatut lembaga pendidikan di Kota Blitar ini, dibagikan melalui pesan berantai di grup Whatsapp.
Pesan yang beredar melampirkan gambar beserta voice notes atau pesan suara, yang menyampaikan, satu peserta didik SDN Turi 2 hampir menjadi korban penculikan.
Baca Juga: Pemkot Blitar Mulai Relokasi Puluhan PKL Aloon-Aloon Sisi Utara ke Jalan Merapi
Dengan begitu, dalam pesan tersebut dihimbau agar orang tua tepat waktu dalam menjemput putra-putrinya di sekolah.
“Isi pesan inilah yang membuat sejumlah warga, khususnya orang tua panik dan beramai-ramai menjadikannya sebagai story di Whatsapp. Berikut beberapa poin yang perlu diperhatikan oleh publik terkait informasi hoaks tersebut,” kata Kasubag Humas Polres Blitar Kota, Iptu Ahmad Rochan.
Iptu Ahmad Rochan memastikan isu penculikan anak adalah hoaks. Pasalnya, sampai dengan Selasa sore (31/01/2023), pihaknya tidak menerima laporan soal peristiwa penculikan anak di Kota Blitar.
“Bukti yang terlampir pada pesan tersebut tidak valid. Setelah dilakukan penelusuran, foto yang dilampirkan pada pesan tersebut mirip dengan informasi lama yang telah beredar di Facebook dan media lainnya,” lanjutnya.
Dia menyebut, pesan suara atau voice notes yang diterima oleh Polres Blitar Kota menyebutkan lokasi yang berbeda, mulai dari wilayah Sananwetan, Plosokerep, dan Turi.
Karenanya, menanggapi hal tersebut, Pemerintah Kota Blitar dan Polres Blitar Kota menghimbau agar masyarakat Kota Blitar tidak panik berlebihan. Pihak kepolisian juga menegaskan bahwa jajarannya rutin melakukan pemantauan wilayah melalui giat patroli. (pemkot blitar/ruf)