Ternak sapi di Kabupaten Pasuruan terserang Lumpy Skin Disease (LSD) (Foto: Pemkab Pasuruan)
Kabupaten Pasuruan, serayunusantara.com – Melansir dari laman Pemkab Pasuruan, hingga 1 Juli lalu, jumlah ternak di Kabupaten Pasuruan yang terserang Lumpy Skin Disease (LSD) terus bertambah.
Dari catatan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Pasuruan, total sudah 325 ekor sapi yang terserang penyakit mematikan ini. Bahkan, penyebaran kasus penyakit ini sudah merembet di 18 kecamatan. Mulai Bangil, Beji, Gempol, Kejayan, Kraton, Nguling, Pandaan, Prigen, Purwodadi, Gondangwetan, Purwosari, Puspo, Pasrepan, Rembang, Sukorejo, Tutur, Winongan hingga Wonorejo.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Pasuruan, Diana Lukita Rahayu melalui drh Panti Absari mengatakan, meski jumlahnya terus bertambah, namun ternak yang mati sangat sedikit, yakni 2 ekor sapi di wilayah Kecamatan Bangil dan Kraton.
“Yang mati karena tingkat ketahanan tubuhnya masih rendah. Sapinya pedet atau masih anakan,” kata Panti melalui sambungan selulernya, Senin (03/07/2023).
Selain sedikitnya ternak yang mati, jumlah yang sembuh juga makin bertambah hingga 52 ekor. Hal itu tak lain karena cepatnya pengobatan yang dilakukan para petugas begitu ada laporan ternak yang sakit.
Baca Juga: Hari Bhayangkara ke 77, Kapolres Pasuruan Beri Reward Warga Tutur Bantu Ungkap Kasus Curat
Menurut Panti, untuk meminimalisir semakin meluasnya sebaran LSD, para petugas menggencarkan vaksinasi. Dimana sampai sekarang, puluhan ribu sapi telah divaksin agar terproteksi dari virus.
“Vaksinasi terus kami lakukan, untuk mengatasi dan mencegah penyebaran kasus LSD ini,” imbuhnya.
Dengan terus bertambahnya sapi yang terserang LSD, Dinas Peternakan mengajak para pemilik ternak untuk merelakan ternaknya divaksin. Selain itu, kesadaran untuk meningkatkan bio security harus diperhatikan betul. Mulai dari penyemprotan kandang dengan menggunakan desinfektan, pengawasan lalu lintas ternak dan langkah antisipatif lainnya.
“Sekarang pemahaman warga tentang pentingnya vaksinasi ternak sudah bagus. Petugas berkeliling dan sudah memberikan obat dan desinfektan ke semua kecamatan terdampak. Termasuk menerjunkan personel untuk mengawasi lalu lintas ternak dari luar daerah dan langkah lainnya,” harapnya.***