Jatim, serayunusantara.com – Sebanyak 9.299 warga Surabaya memadati Halaman Tugu Pahlawan pada Kamis (4/9/2025) untuk mengikrarkan janji “Jogo Suroboyo, Jogo Indonesia”.
Kegiatan yang digagas oleh berbagai unsur masyarakat ini menjadi wujud kebersamaan dalam merespons aksi anarkistis yang sempat mengganggu keamanan dan stabilitas perekonomian kota.
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, menegaskan bahwa ikrar tersebut bukan sekadar rangkaian kata, melainkan bentuk komitmen nyata seluruh warga untuk menjaga keamanan, memperkuat persatuan, serta hidup rukun.
Ia menekankan bahwa Surabaya harus tetap berdiri tegak menghadapi berbagai ancaman, termasuk tindakan anarkistis.
“Surabaya adalah Kota Pahlawan. Dulu dipertahankan dengan darah para pejuang, maka semangat itu harus terus hidup dalam diri warga Surabaya,” ujar Wali Kota Eri.
Menurutnya, Kota Surabaya merupakan milik seluruh warga, bukan hanya pemerintah atau kelompok tertentu. Oleh sebab itu, ia mengajak semua elemen masyarakat untuk bahu-membahu menjaga kotanya agar tetap aman dan kondusif.
Ia juga menyampaikan apresiasi kepada warga, khususnya di Kecamatan Wonokromo dan Bubutan, yang dengan penuh keberanian menjaga lingkungannya saat kerusuhan terjadi. “Saya matur nuwun kepada warga Wonokromo dan Bubutan yang kemarin turun langsung memberikan rasa aman bagi Surabaya,” ucapnya.
Baca Juga: Pemkot Surabaya Terbitkan Perwali Anti-Gratifikasi, Teguhkan Komitmen Pemerintahan Bersih
Eri menambahkan, peristiwa tersebut menjadi pengingat bahwa egoisme dan kesombongan harus ditanggalkan. “Mungkin kita terlalu merasa paling benar, paling hebat, tetapi hari ini Tuhan mengingatkan agar semua itu kita buang, dimulai dari kerendahan hati,” katanya.
Selain untuk menjaga keamanan, ikrar ini juga diharapkan mampu memulihkan geliat perekonomian warga. Eri mengimbau masyarakat agar tidak takut dan kembali beraktivitas seperti biasa.
“Mari kita bangkit, buka kembali warung, warkop, dan usaha lainnya. Ini waktunya menjaga Surabaya dengan kerja bersama,” serunya.
Kegiatan tersebut diikuti oleh berbagai elemen, antara lain Karang Taruna, Pemuda Pusura, Cak Ning, BEM Universitas, Pemuda Pancasila, Pramuka, Madas, Muhammadiyah, PCNU, komunitas ojek daring, hingga Satgas Kampung Pancasila. Hal ini menunjukkan bahwa semangat menjaga kota benar-benar dimiliki oleh seluruh lapisan masyarakat.
Dalam kesempatan itu, Wali Kota Eri menitipkan Surabaya kepada warganya untuk diwariskan dalam keadaan aman kepada generasi mendatang. “Jangan sampai anak cucu kita merasakan hal ini lagi. Mari kita rawat Surabaya dengan kasih sayang sebagai orang tua kepada anak-anaknya,” tutupnya.
Adapun poin-poin ikrar yang diucapkan warga Surabaya adalah:
- Menjaga Surabaya tetap aman dan rukun dalam kebersamaan.
- Menguatkan Surabaya sebagai identitas warga kota dan bekal masa depan.
- Menyampaikan aspirasi dengan bijak tanpa mudah terprovokasi.
- Menolak segala bentuk kekerasan dan tindakan anarkistis.
- Bersatu dalam harmoni, saling tolong-menolong, dan menekan amarah.