Prosesi jalannya wisuda program sarjana UNU Blitar ke-IV kalinya yang digelar di Pendopo Hand Asta Sih, Kecamatan Srengat, Kabupaten Blitar, Ahad (24/9/2023). (Dok. Humas UNU Blitar)
Blitar, serayunusantara.com – Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Blitar menggelar wisuda program sarjana ke-IV kalinya yang digelar di Pendopo Hand Asta Sih, Kecamatan Srengat, Kabupaten Blitar, Ahad (24/9/2023).
Hadir dalam kesempatan tersebut, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Kiai Yahya Cholil Staquf, Wali Kota Blitar Santoso, Bupati Blitar Rini Syarifah, serta Kepala LLDIKTI Wilayah VII Dyah Sawitri.
Ketua Pelaksana Wisuda, Siti Uswatun Kasanah mengatakan, ada 495 mahasiswa yang diwisuda pada wisuda ke-IV program sarjana UNU Blitar. Mereka berasal dari tiga angkatan, yakni 2017, 2018, dan 2019.
Terkhusus untuk Fakultas Agama Islam (FAI) UNU Blitar, kata dia, momentum tersebut merupakan wisuda yang digelar pertama kalinya. Sedangkan jumlah mahasiswa FAI yang diwisuda sebanyak 13 mahasiswa.
“Ini wisuda yang keempat. Sesuai kalender akademik, kita akan wisuda pada setiap semester. Artinya dalam satu tahun tidak hanya satu kali,” katanya saat ditemui usai kegiatan wisuda.
Baca Juga: Gubernur Khofifah Pimpin Langsung Water Boombing di Atas Gunung Arjuno
Sementara Rektor UNU Blitar Prof Mohammad Mukri bersyukur kegiatan wisuda yang digelar oleh kampus yang dipimpinnya bisa berjalan dengan lancar. Apalagi kegiatan itu juga mendapatkan sambutan positif dari undangan yang hadir.
Prof Mukri berharap kepada mahasiswa baru diwilayahnya untuk bisa berkontribusi dan menjadi teladan yang baik bagi masyarakat. Sebab, para mahasiswa tersebut berasal dari kampus yang berlatar belakang NU.
“Mereka-mereka yang sudah diwisuda, bukan hanya menjadi seorang sarjana yang kritis, tapi juga menjadi sarjana yang bisa memberi teladan bagi masyarakat,” ujarnya.
Dia juga mengajak masyarakat Blitar untuk menguliahkan anak-anaknya ke UNU Blitar. Itu karena kualitas UNU Blitar yang usianya belum genap 10 tahun ini tidak kalah dengan perguruan tinggi di kota-kota besar.
Di sisi lain, ujarnya, UNU Blitar juga menyediakan program beasiswa yang bisa digunakan oleh mahasiswa. Sehingga bagi mahasiswa yang kurang mampu bisa mendapat bantuan tanpa mendapatkan pungutan.
“Saat ini kuliah tidak harus ke Surabaya atau ke Jakarta. Saat ke sana tentu harus membayar kos-kosan dan biaya hidup. Cukup di UNU Blitar selain ada beasiswa juga masih bisa membantu orang tua di rumah,” tuturnya.
Baca Juga: Skripsi Tak Wajib, Putra Nababan: Bentuk Kemerdekaan Belajar
Sementara itu, Kepala LLDIKTI Wilayah VII, Dyah Sawitri juga mengapresiasi suksesnya kegiatan wisuda UNU Blitar ke-IV kalinya. Dia berharap mahasiswa yang lulus bisa berkontribusi bagi masyarakat luas.
Menurutnya, lulusan perguruan tinggi di Indonesia harus mampu untuk mewujudkan SDM unggul untuk Indonesia emas pada tahun 2045. Sehingga bisa melahirkan pemimpin masa depan yang berkualitas.
“Makanya perguruan tinggi itu merupakan indikator keberhasilan para alumni yang nantinya punya harapan besar untuk negeri ini. Dan para alumni itu tidak mencari kerja tetapi pencetak kerja,” jelasnya.
Oleh karena itu, Dyah berharap kepada mahasiswa yang lulus untuk tetap memegang teguh tri darma perguruan tinggi, yaitu pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat. Dengan begitu, cita-cita Indonesia emas tahun 2024 semoga bisa terwujud. ***