Mas Dhito saat melakukan Rakor bersama Forkopimda Kabupaten Kediri dan Perwakilan Perguruan Silat. (foto: Kominfo Pemkab Kediri)
Kediri, serayunusantara.com – Sikap tegas ditunjukkan Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana agar tidak muncul konflik berkepanjangan dan menjadikan Kabupaten Kediri aman dan damai.
Hal ini disampaikan saat digelar rapat koordinasi bersama Forkopimda dihadiri, Ketua DPRD Dodi Purwanto, Kapolres Kediri AKBP Agung Setyo Nugroho, Dandim 0809/Kediri Letkol Inf. Aris Setiawan, perwakilan dari Polres Kediri Kota dan Kejaksaan Negeri Kabupaten serta pengurus PSHT Terate dan Pagar Nusa.
Dalam pertemuan tersebut, digelar di Wisma Tamu Kabupaten Kediri, Sabtu (07/01),Mas Dhito sapaan akrab orang nomor satu di Kabupaten Kediri, akan membentuk forum kerukunan pencak silat.
Baca Juga: Pemkot Blitar Mulai Relokasi Puluhan PKL Aloon-Aloon Sisi Utara ke Jalan Merapi
Menyusul konflik antara dua perguruan yang terjadi di Balai Desa Purwokerto Kecamatan Ngadiluwih. Hal ini disampaikan dalam rapat dan undangan yang hadir menyepakati program ini.
“Apapun bentuk perguruan silat yang ada di Kabupaten Kediri, kejadian (kerusuhan Ngadiluwih) itu yang terakhir. Perlu adanya wadah silaturahmi antar perguruan silat untuk mencegah konflik antar simpatisan,” ungkap bupati.
Mas Dhito meminta supaya pembentukan forum kerukunan antar perguruan silat itu dapat dipercepat. Hal itu dapat dimulai dari 14 perguruan yang berada dibawah naungan Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kabupaten Kediri.
Tak hanya sebatas pembentukan forum antar perguruan silat. Mas Dhito berharap ke depan diadakan kegiatan latihan bersama bagi perguruan silat di wilayah Kabupaten Kediri untuk meningkatkan kerukunan.
Disamping itu, Bupati menghimbau kepada pengurus perguruan silat untuk memberikan penegasan kepada para anggotanya supaya lebih dewasa dalam menyikapi permasalahan.
“Ketua dan pengurus perguruan pencak silat se-Kediri Raya untuk memberikan arahan kepada seluruh anggotanya agar lebih dewasa dalam menyikapi segala sesuatunya agar tidak terjadi gesekan dan konflik di wilayah Kabupaten Kediri,” tegasnya.
Meski bakal dibentuk forum kerukunan antar perguruan silat, tindak pidana atas kerusuhan yang sempat terjadi tetap akan diproses secara hukum. Hal ini disampaikan oleh Kapolres Kediri, AKBP Agung Setyo Nugroho.
“Terkait pelanggaran hukum tetap kita tindak tegas sesuai aturan hukum yang berlaku,” tegasnya.
Terakhir, Kapolres juga menghimbau supaya ketua dan pengurus perguruan silat untuk berkomunikasi dengan pengurus daerah lain. Sebab, dari kejadian di Ngadiluwih didapati simpatisan pencak silat dari daerah lain.
“Terkait kelompok-kelompok lain yang masuk ke wilayah Kabupaten Kediri, kami mengharapkan dari senior-senior pencak silat yang ada di Kabupaten Kediri untuk berkomunikasi dengan pengurus dan ketua dari kabupaten tetangga,” pungkasnya.
Atas kejadian bentrok antar sesama perguruan, Pembina Perguruan Pagar Nusa, Agus Zainal Abidin akrab disapa Gus Bidin menyampaikan. Bahwa pihaknya akan melakukan evaluasi terkait maraknya komunitas kini berkembang dan meresahkan masyarakat.
“Kami berikan evaluasi, karena maraknya komunitas bermunculan saat ini, yang jelas tidak bermoral. Komunitas yang sakit mental dan sakit jiwanya ini kemudian menulari orang lain, khususnya anak muda. Ini akan lebih sulit ditangani daripada wabah pandemi,” jelasnya. (Ati/ruf)