Aliansi Masyarakat Blitar Selatan Menggugat (AMBSM) menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor Halaman Pemkab dan DPRD Kabupaten Blitar, Senin (16/1/2023). (Foto: Serayu Nusantara)
Blitar, serayunusantara.com – Aliansi Masyarakat Blitar Selatan Menggugat (AMBSM) menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor Halaman Pemkab dan DPRD Kabupaten Blitar, Senin (16/1/2023).
Massa yang berjumlah sekitar seribu orang itu datang menggunakan puluhan truk. Mereka datang dari berbagai wilayah di Kabupaten Blitar bagian selatan.
Dalam aksinya, mendorong percepatan dan pemerataan pembangunan Insfratruktur di Kabupaten Blitar bagian selatan.
Selain itu, massa juga membentangkan spanduk raksasa bertuliskan ‘Kalau Blitar Selatan Ditelantarkan, Maka Jangan Salahkan Kita Usulkan Pemekaran Kabupaten Blitar Selatan’.
“Jadi bupati jangan hanya tidur. Tidak memikirkan pembangunan jalan di Blitar selatan. Maka dari itu kami datang di bersama Aliansi Masyarakat Blitar Selatan untuk menuntut perbaikan,” kata Basuki, salah satu pendemo yang berorasi.
Sedangkan orator yang lain, Sutarto menyampaikan, pembangunan di Blitar bagian utara dan selatan tidak berimbang. Di Blitar selatan pembangunan terkesan dinomorduakan.
Baca Juga: KPU Kota Blitar Umumkan Hasil Tes Tulis Anggota PPS Pemilu 2024
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Blitar, Mujib menanggapi tuntutan para pengunjuk rasa. Dirinya ikut mendorong Pemkab Blitar agar memprioritaskan pembangunan di Blitar bagian selatan.
Dirinya, juga bakal meminta agar porsi anggaran yang digunakan untuk pembangunan di Blitar selatan lebih besar dibandingkan Blitar bagian utara.
“Maka jangan sampai ada istilah Blitar selatan sebagai anak tiri. Kami tidak mau ada masyarakat dianaktirikan,” lanjutnya.
Akan tetapi, perkataan dari politisi Gerindra itu langsung ditanggapi oleh pengunjuk rasa. Mereka menyahut ucapan dari Mujib dengan suara keras.
“Ngapusi, ngapusi. Alah ngapusi. Alah ngapusi wi,” kata pengunjuk rasa.
Untuk diketahui, wilayah Blitar bagian selatan terdiri dari tujuh kecamatan, yakni Kecamatan Bakung, Kademangan, Binangun, Sutojayan, Panggungrejo, Wates, dan Wonotirto. (ruf)