Kemenkeu Resmikan Program Pengelolaan Sampah Organik yang Berikan Nilai Tambah Ekonomi bagi Masyarakat

Direktur Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Kemenkeu Rionald Silaban dalam peresmian program WE CARE, dikutip dari keterangan resminya, Selasa (28/11). (Foto: Kemenkeu RI)

Jakarta, serayunusantara.com – Melansir dari laman Kemenkeu RI, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) bersama enam Special Mission Vehicle (SMV) di bawah Kemenkeu meresmikan program pengelolaan sampah organik untuk ekonomi sirkular yang bertajuk WE CARE (Waste Management for Circular Economy) di Yogyakarta pada Selasa (28/11).

Program tersebut bertujuan untuk mendukung penyelesaian masalah sampah di Indonesia melalui berbagai inisiatif pengelolaan sampah yang baik dan efektif guna mereduksi timbunan sampah, baik organik maupun anorganik, serta memberikan nilai tambah pada hasil pengelolaannya yang berfokus pada konsep sirkular ekonomi untuk masyarakat secara berkelanjutan.

“Ekonomi sirkular dalam kaitannya dengan pengelolaan sampah memiliki potensi manfaat yang besar seiring dengan target pencapaian Zero Waste 2050,” kata Direktur Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Kemenkeu Rionald Silaban dalam peresmian program WE CARE, dikutip dari keterangan resminya, Selasa (28/11).

Oleh karena itu, Rionald menegaskan, dengan terus meningkatnya jumlah populasi penduduk setiap tahunnya, Pemerintah Indonesia terus mendorong dan menginisiasi konsep ekonomi berkelanjutan atau ekonomi sirkular yang lebih kuat untuk menjaga pertumbuhan ekonomi jangka panjang.

Baca Juga: Wamenhan M. Herindra Memimpin Sertijab Sejumlah Pejabat KKIP

“Model ekonomi inilah yang dapat mempertahankan nilai produk, bahan baku, dan sumber daya semaksimal mungkin,” ujar Rionald.

WE CARE merupakan program pengelolaan sampah organik melalui metode plasma biokonversi maggot serta optimalisasi Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST). Program ini telah dimulai sejak Agustus 2023 dan dilaksanakan di 2 lokasi, yaitu Kota Yogyakarta dan Dieng Kulon, Kabupaten Banjarnegara.

Program tersebut merupakan inisiatif dari DJKN dan enam entitas SMV Kemenkeu, yaitu PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero) atau PT PII, PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) atau PT SMI, Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI), PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau PT SMF, PT Geo Dipa Energi (Persero), dan Indonesia Infrastructure Finance (IIF).

Lebih lanjut, Rionald mengatakan program WE CARE juga mendapatkan dukungan dari Waste4Change dan Forum Komunikasi Winongo Asri (FKWA) sebagai mitra pelaksana. Program ini merupakan program berkelanjutan yang akan diteruskan di tahun mendatang hingga tahapan akhir.

Baca Juga: Menteri Keuangan Paparkan Upaya Pemerintah dalam Menghadapi Peluang dan Tantangan Digital Teknologi

Rionald mengungkapkan hasil yang diharapkan bukan hanya pada pengurangan jumlah sampah, namun perubahan perilaku masyarakat dalam mengelola sampah di hulu hingga peningkatan ekonomi masyarakat dari hasil budidaya maggot untuk sampah organik, maupun daur ulang sampah anorganik serta produk pengelolaan sampah lainnya.

“Kami akan terus mengawal program ini ke depannya dan berharap dapat diteruskan bukan hanya di Kota Yogyakarta dan Dieng, namun juga di daerah lain di Indonesia, khususnya sebagai bentuk dukungan dari proyek infrastruktur pengolahan sampah sehingga permasalahan sampah di negara kita ini dapat berangsur-angsur terselesaikan kedepannya,” kata Rionald.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *