Wali Kota Blitar, Santoso. (foto; Pemkot Blitar)
Blitar, serayunusantara.com – Wali Kota Blitar Santoso telah mengetahui bahwa mantan Wali Kota Blitar M Samanhudi Anwar (MSA) diduga terlibat perampokan rumah dinasnya. Kabar itu diketahuinya dari press release Polda Jatim pada hari Jum’at (27/1) kemarin.
Santoso mengaku awalnya sulit membayangkan bahwa mantan atasannya itu terlibat perampokan yang menimpanya pada 12 Desember lalu .
“Saya tidak bisa menyampaikan ya, karena memang sulit saya bayangkan sebab tidak terbayang sebelumnya,” kata Santoso usai menghadiri sebuah acara, Sabtu (28/1/2023).
Namun demikian, Santoso juga mengaku tetap menghargai MSA yang pernah menjadi bosnya.
“Ketika beliau menjadi Wali Kota, saya wakilnya dan ketika beliau di dewan, saya sekwannya. Jadi selama ini saya tetap menghargai karena jasa beliau di Kota Blitar dikenang masyarakat,” ujarnya.
Pada kesempatan ini, Wali Kota Santoso menyampaikan terima kasih yang tak terhingga, khususnya kepada Kapolda Jatim dan jajarannya, termasuk Ditreskrimsus dan juga Kapolres Blitar Kota serta anggotanya yang telah bekerja keras, bekerja cerdas serta ikhlas sehingga berhasil menguak peristiwa perampokan yang dialaminya beserta istri.
Baca Juga: Bertemu Tokoh Politik Kawakan Samanhudi, Wabup Blitar Apakah Ajak Gabung ke PAN?
“Semoga dengan terkuaknya kasus ini, masyarakat Kota Blitar dan masyarakat luas semakin tenang, itu harapan saya. Yang penting kita bisa menjaga kondusifitas, lebih-lebih menjelang pelaksanaan Pileg, Pilpres dan Pilkada,” harap Santoso.
Diapun meminta masyarakat untuk bersabar sebab masih ada dua pelaku yang belum tertangkap dan sedang dalam pengejaran namun identitasnya sudah diketahui.
“Kita berdoa bersama-sama mudah-mudahan terkuak secara gamblang sehingga masyarakat Kota Blitar bisa menjalankan aktivitas sehari-hari seperti biasanya,” harapnya lagi.
Saat ditanya dugaan motif MSA karena dendam ataupun sakit hati, Santoso mengatakan bahwa dirinya tidak pernah berpikir seperti itu. Bahkan kalau ada orang yang mengatakan demikian, dia tidak serta merta percaya.
“Saya selalu positif thinking bahwa kebenaran adalah segala-galanya. Saya yakin kalau kita berbuat baik akan menuai baik. Sebaliknya kalau berbuat jelek maka kejelekan itu akan kembali pada diri sendiri,” ujar dia.
“Makanya kita berdoa mudah-mudahan Allah segera memberikan kesadaran sehingga beliau bisa kembali ke jalan yang benar Ihdinas Siratal Mustaqim,” pungkasnya. (ek/ruf)