Presiden Joko Widodo menyerahkan BLT El Nino kepada sejumlah penerima manfaat di Kantor Pos Genteng, Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur pada Rabu (27/10). (Foto: BPMI Setpres)
Jakarta, serayunusantara.com – Melansir dari laman Kemenkeu RI, APBN menjadi instrumen penting dalam menjaga stabilitas ekonomi, melindungi, serta memberi manfaat bagi masyarakat melalui berbagai kebijakan. Seperti saat ini, dalam mewaspadai dampak signifikan El Nino, Presiden Joko Widodo menyerahkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) El Nino kepada sejumlah penerima manfaat di Kantor Pos Genteng, Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur pada Rabu (27/10). Pemberian BLT El Nino tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan daya beli masyarakat karena kenaikan harga sejumlah kebutuhan pokok.
“BLT El Nino ini digunakan karena ada kenaikan barang, beras yang naik dikit, ini dipakai untuk nutup itu,” ungkap Presiden.
Total anggaran untuk program BLT El Nino ini sebesar Rp7,52 triliun. Secara keseluruhan hingga 21 Desember 2023, BLT El Nino telah disalurkan sejumlah Rp6,72 triliun atau mencapai 89,36%. Penyaluran BLT El Nino menyasar kepada 18,8 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) selama dua bulan yakni November hingga Desember 2023 dengan besaran Rp200 ribu per bulan.
Selain BLT El Nino yang disalurkan kepada masyarakat, Presiden Jokowi menyebut bahwa Pemerintah juga menyalurkan bantuan pangan cadangan beras sejumlah 10 kilogram dimulai dari September 2023.
Baca Juga: Pastikan Kelancaran Pencairan Anggaran, Menkeu Tinjau Langsung Sejumlah KPPN
“Nanti Januari, Februari, Maret (2024) yang 10 kilo dilanjutkan lagi,” pungkas Presiden.***