Deputi Bidang Pemenuhan Hak Anak Kemen PPPA, Pribudiarta Nur Sitepu, dalam Konferensi Pers “Rekomendasi Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) terhadap Pelaksanaan Mudik Lebaran 2024 Ramah Anak”, di Stasiun Gambir Jakarta, pada Rabu (3/4). (Foto: KemenPPPA RI)
Jakarta, serayunusantara.com – Melansir dari laman KemenPPPA RI, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) mendorong seluruh Kementerian/Lembaga untuk bersinergi dalam memastikan mudik lebaran tahun 2024 dapat diikuti oleh anak-anak dengan aman dan nyaman, termasuk bebas dari kekerasan.
“Apabila terjadi kekerasan terhadap perempuan dan anak, maka masyarakat bisa menghubungi call center Sahabat Perempuan dan Anak (SAPA) 129 atau melalui WhatsApp 08111-129-129. Kami membutuhkan partisipasi aktif serta keberanian untuk berbicara dari semua perempuan dan anak apabila mengalami kekerasan agar segera melaporkan,” ujar Deputi Bidang Pemenuhan Hak Anak Kemen PPPA, Pribudiarta Nur Sitepu, dalam Konferensi Pers “Rekomendasi Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) terhadap Pelaksanaan Mudik Lebaran 2024 Ramah Anak”, di Stasiun Gambir Jakarta, pada Rabu (3/4).
Dalam kesempatan yang sama, Ketua KPAI, Ai Maryati Solihah mendorong pemerintah untuk terus memantau dan meningkatkan fasilitas serta kapasitas sumber daya manusia dalam mewujudkan ‘Mudik Asyik Ramah Anak’. “Di dalam konteks berbangsa dan bernegara, kemudian juga di dalam tradisi keberagamaan, mudik menjadi salah satu tradisi besar di masyarakat sehingga sangat penting mendapatkan perhatian, dukungan, serta peningkatan fasilitas yang memadai, terutama untuk anak-anak Indonesia,” tutur Ai.
KPAI menyampaikan 8 (delapan) rekomendasi kepada Pemerintah dalam pelaksanaan mudik lebaran 2024, yaitu:
Baca Juga: Kemen PPPA Tinjau Kesiapan Fasilitas Rest Area dalam rangka Mudik Ramah Perempuan dan Anak
- menyediakan sarana transportasi yang layak dan ramah anak beserta SDM atau awak sebagai operatornya untuk pelaksanaan mudik;
- meningkatkan ketersediaan dan kualitas fasilitas yang ramah anak di setiap stasiun kereta api, terminal, pelabuhan, bandara, rest area, termasuk di dalam moda transportasi kapal penumpang;
- meningkatkan pengawasan untuk menghindari terjadinya praktek over capacity pada transportasi umum;
- meningkatkan upaya pencegahan terhadap tindak pidana kekerasan dengan menyediakan materi informasi yang disiarkan secara berkala dan meluas dengan bahasa yang mudah dimengerti publik yang berisi peringatan tentang bentuk-bentuk kekerasan, langkah-langkah yang perlu dilakukan jika menjadi korban, dan memberi informasi layanan pengaduan;
- meningkatkan perlindungan bagi anak selama dalam perjalanan agar bebas dari kekerasan, eksploitasi, penelantaran, dan perlakuan salah lainnya dengan meningkatkan kesadaran dan pengetahuan para petugas di lapangan;
- menyediakan ruang/pos pengaduan di setiap tempat pemberhentian perjalanan atau di kapal yang terintegrasi dan bekerja sama dengan layanan Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA) kabupaten/kota terdekat;
- memberikan edukasi tentang keselamatan anak di masa mudik lebaran 2024 kepada orang tua/pengasuh/masyarakat agar memastikan anak selalu dalam jangkauan pengawasan; memperhatikan keselamatan dan kebutuhan dasar anak selama perjalanan mudik; dan mencegah dan melaporkan segera ke petugas jika ada indikasi atau terjadi kekerasan seksual; dan
- meningkatkan informasi yang dipublikasikan di media, baik media cetak maupun media elektronik terkait mudik ramah anak.
Deputi II Daerah Operasi (DAOP) 1 PT Kereta Api Indonesia (KAI), Ali Afandi mengatakan, pihaknya mendukung penuh gerakan ‘Mudik Asyik Ramah Anak’, salah satunya dengan menyediakan fasilitas bermain/aktivitas anak. Dalam 3 (tiga) hari ke depan, PT KAI DAOP 1 bersama Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi akan membagikan 6.000 buku untuk anak-anak di ruang tunggu dan di atas kereta.
“Di angkutan lebaran tahun 2024, PT KAI DAOP 1 akan memberangkatkan total 1.677 KA atau 77 KA per hari, terutama dari Stasiun Gambir dan Stasiun Pasar Senen. Angkutan lebaran berbeda dengan angkutan di hari-hari biasa. Kalau angkutan lebaran pasti yang berpergian lebih banyak adalah keluarga, di mana anak adalah bagian dari keluarga,” ujar Ali.
Dalam kesempatan tersebut, Kemen PPPA bersama KPAI meninjau fasilitas transportasi mudik di Stasiun Gambir dan membagikan 85 paket bingkisan kepada anak-anak berisi buku gambar, crayon, pasta gigi, snack, dan air minum. Selain itu, Kemen PPPA juga menyerahkan 4 (empat) buah permainan ular tangga untuk digunakan di Stasiun Gambir.***