Dinkes Provinsi DKI Jakarta melakukan kampanye “Jakarta Berjaga” (Bergerak, Bekerja, Berolahraga, dan Bahagia). (Foto: Dinas Kominfotik Pemprov DKI Jakarta)
Jakarta Selatan, serayunusantara.com – Melansir dari laman Berita Jakarta, Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi DKI Jakarta melakukan kampanye “Jakarta Berjaga” (Bergerak, Bekerja, Berolahraga, dan Bahagia). Kampanye ini bertujuan untuk membangun kesadaran dan mendorong perubahan perilaku di kalangan Aparatur Sipil Negara (ASN) DKI Jakarta, pegawai swasta, dan seluruh masyarakat usia produktif untuk mencegah penyakit tidak menular yang meningkat akibat sedentary lifestyle/gaya hidup tidak sehat.
“Kebiasaan atau gaya hidup sehat tersebut tentu perlu dipantau dan dimonitoring, sehingga hasil yang diharapkan dapat tercapai. Dinkes Provinsi DKI Jakarta akan terus berkolaborasi dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, pihak swasta, dan institusi pendidikan, untuk melakukan diseminasi informasi terkait penyakit menular melalui berbagai kanal komunikasi yang tersedia,” ujar Ani.
Ani melanjutkan, gerakan Jakarta Berjaga ini mendorong masyarakat untuk aktif beraktivitas dan berjalan sebanyak 7.500 langkah setiap hari. Untuk mendukung kampanye, pihaknya melibatkan 25 Agent of Change (AoC) dari kalangan pejabat birokrasi Pemprov DKI Jakarta; Kementerian Kesehatan RI; Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi RI; influencer; artis; dan atlet disabilitas.
Melalui agent of change diharapkan dapat mendorong setiap individu untuk berkomitmen melakukan aktivitas fisik minimal 7.500 langkah per hari, mengubah gaya hidup sehat dalam kehidupan profesional, melaksanakan aktivitas fisik dalam lingkungan kerja, serta meningkatkan kesejahteraan mental dan emosional.
“Kami berharap gerakan ini dapat memotivasi seluruh jajaran ASN dan masyarakat luas, khususnya para pekerja untuk menjadi role model dalam menerapkan perubahan gaya hidup yang lebih sehat dan aktif. Dengan semangat kolektif dan dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah dan mitra strategis, “Jakarta Berjaga” berharap dapat mewujudkan visi kota Jakarta sebagai kota global yang lebih sehat, aktif, dan bahagia,” lanjut Ani.
Tantangan “Jakarta Berjaga” dibuka mulai hari ini hingga 11 Mei 2024 mendatang dengan mengajak seluruh masyarakat untuk berjalan minimal 7.500 langkah setiap hari. Penilaian berlangsung mulai 12 Mei lalu pada 8 Juni 2024 diumumkan.
Dirjen Kesehatan Masyarakat Kementrerian Kesehatan RI Maria Endang Sumiwi mengapresiasi gerakan yang diinisiasi oleh Dinkes Provinsi DKI Jakarta. Diakuinya, problem gaya hidup masyarakat pada usia kerja masih menjadi salah satu isu utama yang menjadi perhatian.
Kesibukan kerja kerap mengakibatkan masyarakat untuk lupa beraktivitas yang mendukung kesehatan. Dampaknya, gaya hidup tidak sehat itu rentan memicu beragam penyakit menahun seperti stroke, jantung, ginjal, dan diabetes.
“Saya mengapresiasi selama ini DKI telah memberikan akses masyarakat ke fasilitas olahraga secara gratis dan memiliki trotoar yang baik. Kami berharap gerakan ini bisa menjadi contoh bagi yang lain,” jelasnya.
Acara pencanangan juga dimeriahkan talkshow kesehatan, seremoni penyematan agent of change, pameran kesehatan, serta beberapa kegiatan menarik, antara lain poundfit bersama penyandang disabilitas Indonesia, pemeriksaan mata dan pemberian kaca mata gratis, beauty class, beauty demo, art performance, cardio dance, dan cooking demo.***