Kediri, serayunusantara.com – Sebagai salah satu bentuk perhatian Pemerintah Kota Kediri terhadap pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan di Alun-Alun Kota Kediri dan terdampak berhentinya proses pembangunan, hari ini (8/5) Pemkot Kediri melalui Dinas Perdagangan dan Perindustrian berkolaborasi bersama Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Kediri memberikan bantuan modal kepada 74 PKL, dimana masing-masing PKL menerima Rp.400.000.
Diberikannya batuan modal dari Baznas ini, menurut Kepala Disperdagin Kota Kediri Wahyu Kusuma merupakan salah satu dari banyaknya bentuk perhatian Pemkot Kediri terhadap keberadaan PKL alun-alun. Wahyu mengatakan bahwa pihaknya sebelumnya telah meninjau secara langsung dan mensurvey keadaan para PKL.
“Seperti yang kita tahu, sejak Alun-Alun Kota Kediri dilakukan renovasi, para PKL ini direlokasi ditempat sementara dan ternyata kondisinya cukup memprihatinkan,”ujarnya.
Akibat kondisi tersebut, banyak pedagang yang mengalami penurunan omset, kerugian bahkan hingga gulung tikar. Guna membangkitkan kembali PKL alun-alun tersebut, Wahyu mengatakan bahwa Pemkot Kediri melalui pihaknya tengah berupaya memberikan bantuan mulai dari bantuan modal usaha hingga mengratiskan restribusi kebersihan dan listrik.
“Bantuan-bantuan ini sesuai permintaan teman-teman PKL. Memang ada beberapa yang bisa kita penuhi dengan APBD namun ada beberapa yang tidak bisa. Salah satunya yang tidak bisa adalah bantuan modal yang kita kerjasamakan dengan Baznas ini,”ujarnya.
Lebih lanjut Wahyu mengatakan bahwa Disperdagin juga akan membantu dan memprioritaskan PKL alun-alun untuk menerima bantuan modal usaha yang bersumber dari DBHCHT di tahun ini, bagi yang belum menerima di tahun 2023 lalu.
Terakhir Wahyu berharap agar bantuan-bantuan dari Pemkot Kediri ini bisa sedikit membantu dan meringankan PKL alun-alun dalam membangun usahanya. “Semoga dengan bantuan ini bisa membantu PKL alun-alun untuk bangkit,”tegasnya.
Dikesempatan yang sama, Ketua Baznas Kota Kediri Dawud Syamsuri mengatakan bahwa Baznas Kota Kediri memang memiliki program yang sejalan dengan kegiatan bantuan modal bagi PKL. “Karena Baznas dan Disperdagin memiliki program yang selaras dan kebetulan PKL alun-alun ini sedang membutuhkan bantuan, kita berkolaborasi menyalurkan bantuan modal ini,”ujarnya
Tujuan diberikannya bantuan ini, juga dijelaskan Dawut, dimana kegiatan ini bertujuan untuk penguatan modal dan memovitasi PKL yang terdampak pembangunan alun-alun. “Dengan adanya penguatan modal ini, kami berharap PKL alun-alun bisa terus menjalankan usahanya,”pungkasnya.
Dawut juga menjelaskan bahwa bantuan modal dari Baznas ini berasal dari muzzaki yang membayar zakat di Baznas Kota Kediri. Zakat tersebut digunakan untuk membantu mengentaskan kemiskinan di Kota Kediri.
Lebih lanjut Dawut mengatakan bahwa total keseluruhan PKL yang mengajukan bantuan sebanyak 81 PKL, namun setelah melalui seleksi KTP, hanya 74 PKL yang bisa memperoleh bantuan modal dari Baznas Kota Kediri. “Sesuai yang telah diajurkan Pemerintah, Baznas Kota Kediri mengutamakan bantuan modal ini untuk PKL berKTP Kota Kediri saja. Dimana per orang menerima Rp.400.000,”jelasnya.
Sementara itu, Subagyono salah satu PKL alun-alun mengaku sangat terbantu dengan adanya bantuan modal usaha ini. Ia mengaku bahwa sejak relokasi PKL alun-alun omsetnya dan PKL lainnya mengalami penurunan yang cukup besar bahkan tidak sedikit yang sudah meminjam uang untuk modal usaha dan adapula yang sudah gulung tikar.
“Kami sangat berterimakasih dan bersyukur diberikan bantuan-bantuan ini. Terimakasih Disperdagin sudah mendengarkan keluh kesah kami, sehingga bantuan dari Baznas ini bisa kami terima,”ungkapnya.
Subagyono berharap Pemkot Kediri bisa segera melanjutkan pembangunan alun-alun agar para PKL bisa kembali berjualan dengan layak dan memperoleh omset seperti sediakala. (tim/serayu)