DKPP Kabupaten Blitar: PPL Punya Peran Penting dan Strategis Jadi Jembatan Keberhasilan Pelaksanaan Program 

Pendampingan yang dilakukan oleh DKPP Kabupaten Blitar terhadap petani. (Foto: Reyda Hafis/Serayu Nusantara)

Blitar, serayunusantara.com – Keberadaan penyuluh pertanian lapangan (PPL) amat dibutuhkan. Tidak hanya oleh petani, PPL juga dibutuhkan oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Blitar untuk memastikan berjalannya program yang telah direncanakan.

PPL berfungsi sebagai jembatan antara DKPP Kabupaten Blitar dengan petani. Mereka juga punya tugas untuk mendampingi petani di lapangan terkait permasalahan, inovasi, maupun program pemerintah yang harus dilaksanakan.

Kepala DKPP Kabupaten Blitar Toha Mashuri mengatakan, berhubung memiliki peran penting dan strategis, PPL harus intensif dalam berkoordinasi dengan petani dan dinas pertanian. Sebab, tantangan pertanian ke depan semakin kompleks.

“Masalah pupuk petani juga harus mengetahui. Begitu juga dengan saat ini, di mana ada program pompanisasi untuk percepatan tanam padi, PPL harus berperan di sini,” kata Toha, Jumat, 17 Mei 2024.

Baca Juga: DKPP Kabupaten Blitar Beri Imbauan kepada Petani: Jangan Sampai Lahan Pertanian Dibiarkan Nganggur

Di sini lain, Toha mengakui, petani seringkali punya masalah terhadap pelaksanaan budidaya tanaman. Para petani didorong untuk menyampaikan permasalahan tersebut kepada para PPL. Sehingga masalah dilaporkan kepada DKPP Kabupaten Blitar.

“Jadi jangan sungkan-sungkan untuk berkeluh kesah kepada PPL, begitu juga bisa disampaikan langsung kepada kami. Nanti kami bisa melaporkan ke kementerian apabila itu menyangkut program yang dijalankan secara nasional,” ujarnya.

Kepala DKPP Kabupaten Blitar Toha Mashuri. (Foto: Serayu Nusantara)

Toha menyebut, wilayah Jawa Timur merupakan daerah yang memiliki peran besar dalam menyokong ketahanan pangan di tanah air. Sehingga wilayah ini harus berperan dengan maksimal untuk tetap menjaga ketahanan pangan dan mengurusi urusan pertanian di tanah air.

“Di Jatim sendiri sudah didistribusikan bantuan pompa kepada petani di 38 Kabupaten/Kota di Jawa Timur sejumlah 3.700 unit dan alat mesin pertanian lainnya. Perlu diketahui pompanisasi dan optimalisasi lahan menjadi salah satu kebijakan strategis Kementerian Pertanian,” ungkapnya.

Menurutnya, dari arahan Mentan, pompanisasi adalah solusi cepat untuk mengantisipasi el nino panjang yang sempat menurunkan produksi tahun lalu. Jadi, diharapkan setelah program pompanisasi ini berjalan, produksi padi di tanah air bisa meningkat. (adv)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *