Menteri Sosial Tri Rismaharini saat berdialog dengan warga Kelurahan Cigadung, Kecamatan Karang Tanjung, Kabupaten Pandeglang, Banten, Jumat (14/6) siang. (Foto: Kemensos RI)
Banten, serayunusantara.com – Melansir dari laman Kemensos RI, Menteri Sosial Tri Rismaharini memberikan bantuan pengeboran air tanah dan pemasangan instalasi pengolahan air bersih di Kabupaten Lebak dan Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten. Bantuan ini diberikan untuk mengatasi kesulitan air bersih yang kerap dihadapi masyarakat di kedua kabupaten ini.
“Kami sudah menurunkan tim dan melakukan survei. Kemensos sudah menemukan sumber air dengan kapasitas yang cukup besar. Pengeboran yang kami lakukan, semoga bisa segera selesai,” kata Menteri Sosial Tri Rismaharini saat berdialog dengan warga Kelurahan Cigadung, Kecamatan Karang Tanjung, Kabupaten Pandeglang, Banten, Jumat (14/6) siang.
Berdasarkan Dokumen Kajian Risiko Bencana Nasional Provinsi Banten 2022-2026, Kabupaten Lebak dan Kabupaten Pandeglang merupakan dua kabupaten yang berpotensi mengalami kerugian ekonomi tertinggi akibat bencana kekeringan. Sekitar 384.851 penduduk miskin berpotensi terdampak bencana kekeringan. Melihat adanya risiko dan potensi kerugian yang sangat besar ini, Mensos Risma segera menerjunkan tim untuk membangun instalasi air bersih. Hal ini merupakan upaya Mensos Risma mencegah timbulnya kantong-kantong kemiskinan baru jika kelompok masyarakat miskin tersebut terdampak kekeringan.
Warga di dua kabupaten yang didatangi Mensos Risma tersebut umumnya menggunakan air dari mata air di hutan dan sumur untuk memenuhi kebutuhan air sehari-hari. Namun saat musim kemarau pada Juni-Oktober, mata air dan sumur menjadi kering. Untuk memenuhi kebutuhan air bersih, warga terpaksa harus membeli air bersih, karena aliran air PDAM belum masuk ke wilayah mereka. “Kalau musim kemarau, kami harus membeli air dengan harga Rp80.000 per truk tanki dengan kapasitas 2.500 liter air,” kata Hidayat (26), tokoh pemuda di Kelurahan Cigadung, Kecamatan Karang Tanjung, Kabupaten Pandeglang. “Air itupun hanya cukup untuk 50 orang,” tambah Hidayat.
Merespons hal tersebut, Kemensos melakukan pencarian sumber air bersih melalui pengeboran dengan teknologi geolistrik. Air hasil pengeboran akan ditampung di dua tandon air dengan kapasitas 10.000 liter dan cukup untuk memenuhi kebutuhan air bagi 115 keluarga. Selain itu, Kemensos memberikan pengadaan listrik PLN 2.200 VA sebagai sumber listriknya.
Warga sangat berterima kasih atas upaya yang dilakukan Kemensos dalam penyediaan air bersih. “Jika pengeboran sudah selesai, kami tidak akan lagi kesulitan mendapatkan air bersih,” kata Abdul Rohib, Ketua RW 06 Kelurahan Cigadung, Kabupaten Pandeglang, penuh harap.***