Tanaman cabai di Kabupaten Blitar. (Foto: Serayu Nusantara)
Blitar, serayunusantara.com – Petani di sawah yang biasa menanam tanaman cabai tentu sudah tidak asing dengan penyakit patek. Apalagi saat musim penghujan datang, akhirnya banyak petani yang mengeluhkan masalah tersebut.
Kabid Sarana dan Prasarana Tanaman Pangan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Blitar, Hikma Wahyudi mengatakan penyakit patek biasanya terjadi pada musim penghujan saat suhu di daerah lembab.
Begitu juga sebaliknya, apabila nantinya wilayah Kabupaten Blitar mengalami cuaca kemarau kering, maka penyakit antraknosa kemungkinan besar tidak akan menyerang tanaman cabai.
“Yang banyak nanti mungkin hama. Hamanya yang harus tetap kita waspadai saat musim kemarau, karena merugikan petani,” kata Hikma, Senin 24 Juni 2024.
Meskipun ada ancaman serangan hama pada tanaman cabai, petani harus tetap memantau lahannya yang ditanami cabai secara dini. Sehingga apabila ada serangan harus dikendalikan, agar serangannya tidak meluas ke lahan yang lain.
Hikma menambahkan, apabila nantinya benar, memasuki catur wulan kedua tahun 2023 Kabupaten Blitar mengalami musim kemarau kering, dia mengajak petani tanaman cabai untuk meluaskan lahan yang ditanami cabai.
“Yang menurut data kami biasanya 4 ribu hektare yang wilayah Blitar bagian utara, harapan kami bisa lebih dari itu,” tandasnya.
Data Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Blitar, ada sekitar 8.000 hektar lahan pertanian cabai. sekitar 5.000 hektare bakal panen raya dalam pertengahan tahun. Sedangkan sisanya, beda waktu panen. Hal itu merupakan upaya untuk menjaga stabilitas harga cabai di pasaran.
Ada yang perlu dibanggakan masyarakat Kabupaten Blitar, berdasarkan data dari DKPP Kabupaten Blitar sampai saat ini Bumi Penataran masih menjadi daerah sentra cabai. Pasokan komoditas bumbu dapur utama ini masuk 3 besar di Indonesia yang dikirim ke Jakarta dan daerah-daerah lain.
“Sehingga nanti bisa memenuhi kebutuhan cabai pada akhir tahun 2023, atau saat hari-hari besar nasional, seperti hari raya, dan Kabupaten Blitar bisa memenuhi kebutuhan tersebut,” kata Hikma. (adv)