Mensos Risma di Hadapan Para Perwira Polisi Paparkan Strategi Penanganan Kemiskinan di Daerah Perbatasan

Menteri Sosial Tri Rismaharini saat menjadi narasumber di hadapan 19 perwira polisi pada kegiatan kunjungan KKP III Peserta Didik Sespimti Polri, Dikreg ke-33 Tahun Ajaran 2024 di Ruang Rapat Lantai 2, Kementerian Sosial di Jakarta. (Foto: Kemensos RI)
Jakarta Pusat, serayunusantara.com – Melansir dari laman Kemensos RI, Menteri Sosial Tri Rismaharini memprioritaskan penanganan kemiskinan  di daerah perbatasan Indonesia. Salah satu pertimbangannya, kemiskinan di daerah perbatasan dapat memperbesar potensi hancurnya keutuhan dan persatuan bangsa. 
“Jika masyarakat di daerah perbatasan merasa negara tidak hadir menjangkau mereka, maka mereka mudah digoda berbagai pihak untuk memisahkan diri dari Indonesia. Karena itulah Kementerian Sosial memberikan perhatian khusus untuk penanganan kemiskinan di daerah perbatasan negara,” kata Menteri Sosial Tri Rismaharini saat menjadi narasumber di hadapan 19 perwira polisi pada kegiatan kunjungan Kuliah Kerja Profesi III (KKP III) Peserta Didik Sekolah Staf dan Pimpinan Tinggi (Sespimti) Polri, Pendidikan Reguler (Dikreg) ke-33 Tahun Ajaran 2024 bertempat di Ruang Rapat Lantai 2, Kementerian Sosial di Jakarta, Kamis (4/7). Diskusi tersebut bertemakan “Kesiapan Polri, TNI, dan K/L Menghadapi Ketahanan Pangan dan Kemiskinan”. 
 
Pada kesempatan tersebut, Mensos Risma menyampaikan dua strategi Kemensos mengatasi kemiskinan di daerah perbatasan negara. Strategi pertama adalah  mengurangi beban pengeluaran masyarakat di daerah perbatasan, melalui berbagai program bantuan sosial. Misalnya saja program permakanan bagi lanjut usia dan disabilitas, pembangunan instalasi pengolah air bersih bertenaga surya, pembangunan Rumah Sejahtera Terpadu (RST), pemberian motor dan perahu tenaga listrik, serta pembangunan lumbung sosial. “Jadi kita ambil anak-anak muda di sana untuk maintenance pelatihan yang  sudah kita lakukan agar berkelanjutan. Kami haruskan mereka untuk membuat sendiri, tapi kita yg bayar,”  kata Mensos Risma seraya memberi contoh anak-anak muda tersebut membuat bata tahan gempa dan kapal listrik. 
 
Selain mengurangi beban pengeluaran masyarakat, Mensos Risma menggunakan strategi selanjutnya yaitu upaya peningkatan pendapatan melalui program Pahlawan Ekonomi Nusantara (PENA). “Program PENA memberikan bantuan kewirausahaan kepada masyarakat miskin agar dapat memiliki sumber penghasilan. Jadi selain memberikan bantuan dasar, kami juga membantu mereka agar bisa mandiri melalui PENA,” sambung Mensos Risma. 
 
Di akhir sesi, perwakilan dari Tim Serdik Sespimti Polri, Brigjen Pol. Yustan Alpiani mengungkapkan rasa terima kasih mendalam atas strategi dan program yang telah disampaikan oleh Mensos Risma. “Terima kasih bu Mensos sudah memberikan pencerahan ke kami. Mudah-mudahan kami bisa menerapkan apa yang Ibu sampaikan. Kami harapkan nantinya ada kerjasama di lapangan, sehingga permasalahan di perbatasan bisa teratasi,” ucap Yustan.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *