Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan membuka Pameran Indo Leather & Footwear (ILF) ke-17 yang berlangsung di JIExpo Kemayoran, Jakarta. (Foto: Kemendag RI)
Jakarta, serayunusantara.com – Melansir dari laman Kemendag RI, Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan membuka Pameran Indo Leather & Footwear (ILF) ke-17 yang berlangsung di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Rabu (31 Jul). ILF merupakan pameran yang tidak hanya menampilkan produk jadi sepatu dan produk kulit, tetapi juga bahan baku dan permesinan.
Mendag menyampaikan bahwa industri alas kaki Indonesia masih berpeluang besar untuk menguasai pangsa pasar global. Hal tersebut mengingat tren pertumbuhan ekspor produk alas kaki Indonesia ke dunia cukup positif, yaitu sebesar 17,08% selama 5 tahun terakhir (2019-2023) dengan keunggulan komparatif dari sisi tenaga kerja yang terampil, dan bahan baku yang berkelanjutan.
Permintaan pasar global terhadap produk kulit dan alas kaki masih cukup menjanjikan di mana permintaan dunia untuk kedua produk tersebut trennya menunjukkan angka yang positif, yaitu sebesar 4,59% untuk kulit dan produk kulit dan 5,18% untuk alas kaki. Pendapatan masing-masing produk juga tumbuh sebesar 3,45% untuk alas kaki dan 1,63% untuk produk kulit selama 5 tahun ke depan (2024-2028).
Mendag berharap, pelaku usaha alas kaki dan produk kulit Indonesia dapat terus memanfaatkan berbagai pameran dagang dalam dan luar negeri, termasuk Pameran Trade Expo Indonesia 2024. Pameran tersebut akan dilaksanakan pada 9–12 Oktober 2024 di ICE BSD City, Tangerang, dan akan menghadirkan buyers dari berbagai kawasan di dunia.
Baca Juga: Wamendag pada Diskusi “The Future of Trade Policy and Tax Reform in Indonesia”
Kementerian Perdagangan terus mendukung pelaku usaha alas kaki dan produk kulit Indonesia melalui berbagai upaya, seperti promosi dagang, misi dagang, percepatan perjanjian dagang dalam rangka akses pasar ke negara mitra, pengembangan produk kulit dalam rangka peningkatan daya saing ekspor, serta melindungi produk dalam negeri.
Pada kesempatan tersebut, Mendag didampingi oleh Plt. Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional, Mardyana Listyowati; Staf Khusus Mendag Bidang Perjanjian Perdagangan Internasional, Bara Krishna Hasibuan; dan Direktur Pengembangan Ekspor Produk Manufaktur, Dewi Rokhayati.***