Plt. Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi, Kasan membuka kegiatan Bulan Literasi PBK 2024 yang berlangsung di Bandung, Jawa Barat. (Foto: Kemendag RI)
Bandung, serayunusantara.com – Melansir dari laman Kemendag RI, Plt. Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi, Kasan membuka kegiatan Bulan Literasi Perdagangan Bursa Komoditi (PBK) 2024 dengan mengangkat tema “Transformasi Perdagangan Berjangka Komoditi di Era Digital” yang berlangsung di Bandung, Jawa Barat, Senin (5 Agu).
Kasan mengungkapkan bahwa sektor perdagangan merupakan salah satu kunci penopang ekonomi Indonesia. Tahun 2023, sektor perdagangan berkontribusi sebesar 12,94% terhadap PDB Indonesia. Nilai transaksi PBK secara national value pada 2023 mencapai Rp25.680 triliun, kemudian pada periode Januari–Juni 2024 kinerja PBK tercatat Rp14.594 triliun.
Kasan menambahkan, sejumlah tantangan ekonomi dan perdagangan tengah dihadapi, baik di nasional maupun global. Kondisi geopolitik yang belum stabil, perubahan iklim seperti fenomena El Nino dan La Nina, serta adanya kebijakan pengetatan beberapa negara terkait ekspor dan impor. Hal tersebut berpotensi mempengaruhi kinerja perdagangan Indonesia, terganggunya pasokan dalam negeri dan ketidakstabilan harga, terganggunya jalur distribusi, serta tidak efisiennya produktivitas di dalam negeri.
Selanjutnya, Kepala Biro Pembinaan dan Pengembangan Perdagangan Berjangka Komoditi, Tirta Karma Sanjaya menyampaikan, selama Bulan Literasi PBK 2024 akan diselenggarakan berbagai kegiatan seperti seminar, gelar wicara, siniar (podcast), Trading Goes to Campus, dan Market Update. Kegiatan tersebut diselenggarakan di 11 kota besar, yaitu Jakarta, Bandung, Semarang, Solo, Yogyakarta, Surabaya, Malang, Medan, Batam, Manado, dan Pontianak dengan target peserta sebanyak 1,5 juta orang.
Acara kemudian dilanjutkan dengan sesi dialog dengan menghadirkan narasumber, yaitu Kepala Biro Pembinaan dan Pengembangan Perdagangan Berjangka Komoditi, Tirta Karma Sanjaya; Ketua Aspebtindo, Udi Margo Utomo; Direktur Utama ICDX, Fajar Wibhiyadi; Direktur Utama JFX, Stephanus Paulus Lumintang; Praktisi PBK, Ryan Filbert; dan dimoderatori oleh Sekretaris Bappebti, Olvy Andrianita.
Kegiatan ini turut dihadiri oleh Staf Ahli Bidang Manajemen dan Tata Kelola, Rusmin Amin dan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Barat, Noneng Komara Neng. Kegiatan tersebut juga diikuti oleh sekitar 450 peserta yang terdiri dari pelaku usaha dan asosiasi PBK, asosiasi komoditas, aparat penegak hukum, Pemerintah Daerah Jawa Barat, dan civitas akademika yang ada di Bandung.***
