Kemen PPPA, Kedubes Belgia dan YPKA Kolaborasi Ajak Anak Cegah Kekerasan Seksual Di Sekolah

Asisten Deputi Pemenuhan Hak Anak atas Kesehatan dan Pendidikan Kemen PPPA, Amurwani Dwi Lestariningsih, dalam Awarding Ceremony pemenang lomba, di Deutsche Bank, Jakarta. (Foto: KemenPPPA RI)

Jakarta, serayunusantara.com – Melansir dari laman KemenPPPA RI, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) berkolaborasi dengan Kedutaan Besar Kerajaan Belgia dan Yayasan Kesehatan Perempuan (YKP) berkomitmen mendorong kesadaran anak dan remaja dalam upaya pencegahan kekerasan seksual di sekolah. Hal ini diwujudkan melalui lomba menulis surat dan desain poster dengan tema Pencegahan Kekerasan Seksual di Lingkungan Sekolah yang diikuti oleh siswa-siswi se-Jabodetabek. Sebelumnya kerja sama juga diawali dengan melaksanakan training dan peningkatan kapasitas melalui Webinar Pencegahan Kekerasan Anak di Lingkungan Sekolah  pada Mei 2023 lalu.

“Kegiatan ini bertujuan memberikan kesempatan bagi anak-anak untuk berkarya, melahirkan ide-ide inovatif, dan mendapatkan pengalaman berharga, khususnya dalam upaya pemenuhan hak anak atas pendidikan dan lingkungan yang aman dan layak,” ujar Asisten Deputi Pemenuhan Hak Anak atas Kesehatan dan Pendidikan Kemen PPPA, Amurwani Dwi Lestariningsih, dalam Awarding Ceremony pemenang lomba ‘Saatnya Perempuan Memutuskan: Pencegahan Kekerasan Seksual di Lingkungan Sekolah’, di Deutsche Bank, Jakarta (11/9).

Untuk mewujudkan sekolah atau satuan pendidikan ramah anak, dibutuhkan upaya yang nyata dan langkah strategis. Amurwani menekankan pentingnya dukungan dari semua komponen masyarakat, guru, lembaga masyarakat, dan pemerintah, serta kelompok anak itu sendiri dalam mencegah kekerasan seksual. Advokasi dan edukasi harus terus dilakukan; melalui media poster dan surat yang dibuat oleh anak, diharapkan dapat memantik kesadaran seluruh pihak di lingkungan sekolah agar dapat bersama mencegah kekerasan seksual.

Anak-anak memiliki ide dan gagasan yang cemerlang yang harus didengar. Mereka harus terus berbicara dan menyampaikan ide-idenya. Kami berharap sinergi antara semua pihak dapat menekan kasus kekerasan fisik, seksual, dan verbal, serta menciptakan lingkungan pendidikan yang aman dan nyaman,” tambah Amurwani.

Baca Juga: Menteri PPPA Apresiasi Sinergi DPR RI dalam Perjuangkan Hak Perempuan dan Anak

Muh Azka, siswa SMP Tangerang, pemenang lomba menulis dengan judul “Mewujudkan Edukasi Kesehatan Seksual dan Reproduksi di Sekolah Menuju Lingkungan yang Aman dan Mendukung”, dalam suratnya berpandangan bahwa pengetahuan kesehatan seksual dan reproduksi sering dianggap tabu dan jarang disosialisasikan di kalangan remaja, terutama di lingkungan sekolah.

“Kurangnya edukasi tentang kesehatan seksual dan reproduksi, baik di lingkungan sekolah maupun keluarga, membuat banyak remaja tidak mendapat informasi yang cukup dan terarah. Besar harapan saya agar pengetahuan kesehatan seksual dan reproduksi dapat menjadi bagian dalam proses pembelajaran di sekolah. Edukasi anti kekerasan seksual juga perlu dilakukan secara intens agar siswa dan siswi menjadi lebih sadar akan bentuk-bentuk kekerasan seksual. Saya percaya dukungan seluruh pihak dapat membuat perubahan ke arah yang lebih positif dan mewujudkan lingkungan sekolah yang aman serta mendukung tanpa kekhawatiran akan kekerasan dan pelecehan seksual,” ujar Muh Azka saat membacakan karyanya.

Duta Besar Belgia untuk Indonesia, H.E. Mr. Frank Felix, turut hadir memberikan piagam dan hadiah kepada 15 pemenang lomba poster dan 5 pemenang lomba menulis terfavorit. Dalam sambutannya, Dubes Belgia H.E. Mr. Frank Felix menuturkan bahwa membekali kaum muda dengan pengetahuan tentang tubuh, hak, dan kesehatan sangat penting untuk memberdayakan mereka dalam membuat pilihan yang tepat dan melindungi dari bahaya, termasuk kekerasan seksual.

“Pendidikan komprehensif tentang topik-topik ini tidak hanya mempromosikan perilaku sehat, tetapi juga menumbuhkan rasa hormat, empati, dan kesetaraan di antara generasi muda. Hal ini membuka jalan bagi masyarakat yang lebih inklusif dan adil,” ujar Dubes Belgia H.E. Mr. Frank Felix.

Baca Juga: Kemen PPPA Kawal Kasus Pembunuhan Perempuan Penjual Gorengan di Padang Pariaman

Kemen PPPA bersama Kedutaan Besar Belgia di Indonesia telah bekerja sama dalam kampanye tentang kesadaran hak-hak kesehatan reproduksi yang dilakukan sejak tahun 2022. Tahun ini, kerja sama diperkuat dengan menyelenggarakan berbagai kegiatan yang berfokus pada pencegahan kekerasan seksual di lingkungan sekolah, termasuk webinar untuk guru dan siswa, serta kompetisi menulis surat dan desain poster.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *