Mensos Saifullah Yusuf bertemu dengan MenHAM, Natalius Pigai di kantor Kemenham. (Foto: Kemensos RI)
Jakarta, serayunusantara.com – Melansir dari laman Kemensos RI, Menteri Sosial Saifullah Yusuf menjalin kolaborasi dengan Kementerian Hak Asasi Manusia (Kemenham) guna mempertajam program-program Kemensos yang berwawasan Hak Asasi Manusia (HAM).
“Kami minta didampingi oleh Kemenham supaya kita tajam dalam menyusun program-program Kemensos,” kata Gus Ipul, sapaan akrab Mensos Saifullah Yusuf ketika menyampaikan niatannya bertandang ke kantor Kemenham, Kamis (28/11/2024) malam.
Menurut Gus Ipul, bidang tugas Kemensos juga erat kaitannya dengan pemenuhan kebutuhan HAM yang menjadi bidang tugas dari Kemenham.
“Terkait tugas presiden, kita ada irisan-irisan dengan Kemenham ini, jadi hal yang perlu kita lakukan dalam satu hingga dua bulan ke depan kita sudah ada rumusan program kerja yang berwawasan HAM,” kata Gus Ipul.
Menanggapi hal tersebut, Menteri Hak Asasi Manusia, Natalius Pigai, membenarkan keterkaitan yang dapat dijalin antara Kemensos dan Kemenham.
Baca Juga: Wamensos Agus Ikut Serahkan Kunci Hunian Rusunawa Pasar Rumput
“HAM itu berkaitan dengan penghormatan, perlindungan, dan pemenuhan kebutuhan HAM. Terkait pemenuhan kebutuhan HAM itulah hampir 80 persen kebijakannya itu ada di Kemenham. HAM itu juga berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan sandang, pangan, papan. Salah satu yang mengisi pemenuhan kebutuhan sandang, pangan, papan bagi orang yang lemah (rentan) itu masuk ke bidang kerja Kemensos,” kata Pigai.
Senada dengan apa yang disebutkan oleh Menham Pigai, Gus Ipul menjelaskan bahwa Kemensos memiliki sasaran program yang di dalamnya terdiri dari masyarakat rentan. Ada juga beberapa kategori sasaran yang merupakan penyintas dari permasalahan sosial dan hukum, tentunya juga akan berkaitan dengan pemenuhan HAM. Hal itu bukan tanpa sebab, karena bidang tugas Kemensos memang sangat bersinggungan dengan pemenuhan kebutuhan dasar yang merupakan HAM yang harus dipenuhi pada setiap masyarakat.
“Ini (HAM) saya rasa mendasar sekali. Kami memiliki sasaran program bernama 12 PAS. Kepanjangan PAS itu adalah Pemerlu Atensi Sosial. Mereka itu adalah penyintas yang perlu direhabilitasi agar fungsi sosialnya utuh. Setelah utuh maka diberdayakan,” ujar Gus Ipul.
Di dalam 12 kategori sasaran Kemensos tersebut, di antaranya mencakup anak telantar dan berhadapan hukum, afirmasi khusus komunitas adat terpencil (KAT), korban kekerasan termasuk pekerja migran bermasalah sosial, dan warga binaan eks napi.
“Jadi mereka (12 PAS) rata-rata yang rentan dan penyintas, korban Napza, dan HIV/AIDS. Mereka yang bermasalah sosial seperti kelompok minoritas. Kemudian perempuan rentan, dan fakir miskin,” kata Gus Ipul.
Baca Juga: Sambut HDI 2024, Kemensos dan Satpas Polda Metro Jaya Bantu 45 Disabilitas Dapatkan SIM D
Lebih lanjut, Gus Ipul menyebutkan kolaborasi yang terjalin bersama Kemenham akan diperdalam dengan pertemuan tim teknis satu sama lain untuk membahas isu-isu penyelenggaraan kesejahteraan sosial yang berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan HAM.
“Sangat dekat sekali pak bidang tugas bapak (Kemenham) dengan bidang tugas kami,” kata Gus Ipul.***