Medan, serayunusantara.com – Melansir dari laman Kemendag RI, Menteri Perdagangan, Budi Santoso menghadiri Rapat Koordinasi (Rakor) Bidang Pangan Provinsi Sumatra Utara Tahun 2025 di Medan, Sumatra Utara, Selasa (21 Jan). Rakor dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan.
Rapat koordinasi ini membahas sinergi antara pemerintah pusat dan Pemerintah Provinsi Sumatra Utara dalam mempersiapkan target swasembada pangan pada 2027 yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto. Rapat koordinasi ini juga menjadi forum dialog antara pemerintah pusat dengan para kepala daerah di Provinsi Sumatra Utara untuk menyukseskan swasembada pangan dengan memanfaatkan kelebihan dari kondisi pertanian di Sumatra Utara.
Mendag Budi menjelaskan, ekspor tertinggi produk pangan Indonesia merupakan CPO dengan share 11,3% dan volume ekspor pada Januari–November 2024 sebesar 35,94 juta ton, diikuti dengan ekspor ikan dan ikan olahan, gula, bawang merah, susu, jagung, telur, dan daging ayam.
Lebih lanjut, Mendag menyampaikan, Kemendag memiliki program pembangunan Gudang Sistem Resi Gudang (SRG) yang dapat dioptimalkan oleh para pelaku pangan. Di Sumatra Utara terbangun 4 gudang SRG, 3 di antaranya merupakan gudang idle yang masing-masing memiliki kapasitas 1.500 ton atau total 4.500 ton. Gudang tersebut tersebar di 3 kabupaten, yaitu Kabupaten Langkat, Kabupaten Karo, dan Kabupaten Simalungun.
Baca Juga: Pertemuan Mendag dengan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas
Terkait bapok, Mendag Budi menyampaikan di wilayah Sumatra Utara, harga barang kebutuhan pokok juga cenderung stabil dan serupa dengan kondisi harga nasional. Komoditas yang mencatatkan peningkatan harga di Sumatra Utara adalah bawang merah naik 8,29% menjadi Rp37.900/kg dan aneka cabai naik antara 8–42% namun kenaikan harga tersebut masih berada di bawah harga acuan.
Rakor ini turut dihadiri oleh Pj. Gubernur Sumatra Utara, Agus Fatoni; Wakil Menteri Pertanian, Sudaryno; Wakil Menteri Dalam Negeri, Bima Arya Sugiarto; Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi; Direktur Utama Perum BULOG, Wahyu Suparyono; Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag, Iqbal Shoffan Shofwan; serta para bupati/walikota se-Provinsi Sumatra Utara.***
