Wali Kota Kediri Paparkan Strategi Kota Berkelanjutan

Kota Kediri, serayunusantara.com – Wali Kota Kediri, Vinanda Prameswati, menjadi salah satu pembicara dalam Lokakarya Nasional UI Green City Metric yang digelar secara virtual pada Rabu (21/5/2025).

Acara ini dihadiri oleh perwakilan pemerintah kabupaten/kota se-Indonesia. Dalam kesempatan tersebut, Mbak Wali—sapaan akrabnya—memaparkan strategi Kota Kediri dalam mewujudkan kota berkelanjutan, khususnya di bidang akses dan mobilitas.

Vinanda menjelaskan bahwa Kota Kediri telah mengadopsi konsep Transit Oriented Development (TOD), sebuah pendekatan perencanaan kota yang berfokus pada pengembangan transportasi umum dan infrastruktur pejalan kaki.

“Konsep ini bertujuan meningkatkan kualitas hidup, mengurangi kemacetan, dan mendorong gaya hidup sehat, sejalan dengan Sustainable Development Goals (SDGs),” ujarnya.

Sebagai implementasi TOD, Pemkot Kediri telah membangun jalur sepeda sepanjang 13,52 km yang tersebar di 20 titik, serta trotoar sepanjang 72 km, terutama di kawasan pusat kota seperti Jalan Dhoho, Basuki Rahmat, Yos Sudarso, dan Jalan Veteran. Selain itu, tersedia fasilitas ramah disabilitas untuk mendukung mobilitas inklusif.

Untuk mengurangi emisi kendaraan pribadi, pemerintah setempat menyediakan berbagai alternatif transportasi, antara lain Bus Satria, Bus Sekolah, Bus Mapan Ceria (khusus disabilitas), dan program Car Free Day. “Ini bagian dari komitmen kami dalam meningkatkan kualitas hidup sekaligus mendorong gaya hidup sehat masyarakat,” tegas Wali Kota termuda di Indonesia itu.

Baca Juga: Wali Kota Kediri Sambut Tokoh Agama, Bahas Gerakan Ayo Mondok

Vinanda juga menyoroti penyediaan dua lokasi parkir off-street di eks-Pasific (Jalan Stasiun) dan eks-Bioskop Jaya (Jalan Brawijaya). Rencana induk transportasi 2023 turut mengakomodasi perkembangan baru seperti pembangunan bandara, exit tol, Jembatan Mrican, dan kampus Universitas Brawijaya Kediri.

Di akhir pemaparan, ia membeberkan berbagai simpul transportasi di Kota Kediri, meliputi Stasiun Kediri, Terminal Tamanan (Tipe A), Terminal Tempurejo (Tipe C), angkutan perkotaan, AKAP/AKDP, hingga transportasi online dan pariwisata.

Lokakarya ini juga menghadirkan sejumlah kepala daerah lain, seperti Wali Kota Semarang, Blitar, Madiun, Parepare, serta Bupati Wonogiri dan Pj Bupati Barito Utara. Turut hadir perwakilan Kementerian Dalam Negeri dan tim UI GreenMetric, termasuk Dirjen Bina Administrasi Kewilayahan Safrizal Z.A dan Kepala UI GreenMetric Riri Fitri Sari.

Dengan berbagai inisiatif tersebut, Kota Kediri terus berkomitmen mewujudkan pembangunan berkelanjutan yang berorientasi pada kenyamanan dan aksesibilitas masyarakat. (serayu)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *