Pemuda dan anak-anak saat berada di sawah. (foto: faridaridwan/pixabay)
Blitar, serayunusantara.com | Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertapa) Kabupaten Blitar mengajak milenial turut membantu memajukan pertanian di Kabupaten Blitar.
Kepala Dispertapa Kabupaten Blitar, Wawan Widianto mengatakan, ajakan itu untuk terus menjaga kemandirian Kabupaten Blitar sebagai daerah yang menjadi lumbung pangan nasional.
“Milenial biasanya punya inovasi yang bisa digunakan untuk memperbarui pertanian konvensional menjadi pertanian yang lebih maju,” katanya, Rabu (2/11/2022).
Wawan memberikan contoh sistem pertanian yang bisa dilakukan oleh milenial, yakni dengan sistem urban farming dan digital farming.
Baca Juga: Dispertapa Kabupaten Blitar Dukung Program Alumni Mengabdi dari Polbangtan Malang
“Urban farming ini cocok untuk daerah perkotaan atau pemukiman penduduk. Sistem ini tidak memerlukan lahan yang luas seperti bertani konvensional di sawah,” ujarnya.
Sementara digital farming, kata Wawan, merupakan cara berbudidaya berbasis data, yakni dengan mengumpulkan, menyimpan, menganalisis, dan berbagi data informasi elektronik di bidang pertanian secara digital.
Menurut Wawan, dengan memilih salah satu dari sistem urban farming dan digital farming, petani milenial di Kabupaten Blitar bisa bertani dengan cara yang lebih mengasyikkan bagi mereka.
“Karena dalam pikiran kebanyakan orang, bertani itu harus di sawah, padahal kan tidak begitu. Di rumah sekalipun juga bisa bertani dengan mudah,” lanjutnya.
Lebih lanjut, Wawan menjelaskan, dalam memasarkan hasil pertanian, milenial dinilai juga lebih mahir dalam mempromosikan secara digital dibandingkan generasi yang lebih tua.
“Maka, saya dorong anak-anak muda ini untuk bertani dengan cara yang lebih maju dan memasarkan hasil komoditi pertanian yang dipanen melalui teknologi informasi digital,” pungkasnya. (adv/jun)