Pengasuh atau pimpinan Ponpes Al-Zaytun Indramayu, Jawa Barat, Abdussalam Rasyidi Panji Gumilang. (Foto: Istimewa)
Indramayu, serayunusantara.com – Pimpinan pondok pesantren (Ponpes) Al Zaytun, Indramayu, Jawa Barat, Syeh Panji Gumilang mengelak saat dirinya disebut menganut faham komunis saat diklarifikasi oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI).
“Itu saya mengutip. Pimpinan pondok pesantren kok komunis, mbok yo takon disik, rek (red, mestinya tanya dulu),” kata Panji Gumilang saat ditanya host Kick Andy Show yang diunggah oleh akun tiktok @Cep Oby 18+, dikutip Rabu (28/6/2023).
Kemudian pria yang punya rekam jejak pernah menimba ilmu keagamaan di Gontor itu menegaskan, apabila tudingan dirinya komunis itu hanya pemikiran yang ramai di TikTok, terus dipenggal-penggal dari depan dan belakang.
“Sehingga, tidak lengkap video yang beredar. Tinggal ‘saya komunis’, ‘saya komunis’. Seperti kaset yang rusak itu. Inilah yang dijadikan dasar pemikiran orang pimpinan majelis ulama,” kata Syekh.
Pimpinan Ponpes Al Zaytun ini juga mengatakan bahwa itu semua ada prosesnya. Dirinya hanya mengutip perkataan seseorang pengusaha dari Cina yang datang ke pondoknya.
Dari obrolan-obrolan yang berlanjut, dikatakannya, karena alasan penelitian kenapa negeri Tiongkok bisa berkembang, akhirnya Panji Gumilang bertanya soal agamanya.
“Apakah agamamu Budha, oh endak, Konghucu endak, Hindu endak, Kristen endak, dijawablah oleh pengusaha tersebut saya komunis. Kemudian, Itu saya ceritakan kepada anak didik saya pada waktu bimbingan,” jelasnya.
Sebelumnya dilansir Disway.id, Panji Gumilang juga dituduh melakukan penistaan agama yang membuat umat Islam di Indonesia marah.
Pasalnya, pria yang menyatakan dirinya seorang syekh itu mengklaim jika Al-Quran bukanlah Kalamullah atau perkataan Allah SWT.
Justru, kata Panji Gumilang, Al-Quran diwahyukan dan merupakan karangan Nabi Muhammad SAW.
“Kalau kalam Allah ditulis dengan bahasa arab, nanti Allah susah bertemu dengan orang Idramayu. “Prewek” nggak ngerti nanti,” kata dia seperti di kutip dari akun tiktok @herypatoeng, dikutip Rabu.
Selain itu berbagai kontroversial juga dilakukan di Ponpes Al Zaytun. Salah satunya adalah setiap kali adzan ada gerakan-gerakan aneh, lalu bukan menghadap ke arah kiblat, melainkan ke timur.
Tambah lagi, lagu Salam Yahudi yang sempat gempar yang dibawakan Panji Gumilang, pada peristiwa demo pada 15 Juni 2023 lalu semua santri dan walinya menyanyikan lagu tersebut di depan massa Forum Indramayu Menggugat (FIM).
Akibatnya, diduga santri Ponpes Al-Zaytun kini berafiliasi dengan pemahaman Panji Gumilang. (Jun)