Ada Saba Desa dan Pelantikan APDESI Merah Putih Jatim, Bagaimana Arahnya?

Lamongan, serayunusantara.com – Wakil Bupati Malang, Dra. Hj. Lathifah Shohib, menghadiri kegiatan Saba Desa yang dirangkai dengan pelantikan Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI) Merah Putih Provinsi Jawa Timur.

Acara tersebut berlangsung di Pendopo Lokatantra, Kabupaten Lamongan, Senin (22/12) pagi. Hadir dalam kegiatan ini Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak serta Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT) Yandri Susanto.

Dalam sambutannya, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak menekankan bahwa desa merupakan pilar utama dalam mewujudkan pembangunan Jawa Timur yang berkelanjutan. Menurutnya, desa memiliki posisi strategis sebagai motor pertumbuhan ekonomi baru sekaligus penopang ketahanan sosial dan pangan.

Emil menyampaikan bahwa kemajuan desa akan berdampak langsung pada kekuatan daerah dan ketangguhan provinsi. Oleh karena itu, Pemerintah Provinsi Jawa Timur terus mendorong kolaborasi antara pemerintah pusat, daerah, dan desa agar pembangunan benar-benar berangkat dari akar rumput.

Ia juga menjelaskan bahwa integrasi program pembangunan desa dengan kebijakan nasional diharapkan mampu menciptakan lapangan kerja di desa, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, serta mengurangi arus urbanisasi.

Baca Juga: Rute Penerbangan Pesawat Lombok–Malang Diresmikan, Bakal Dongkrak Pariwisata?

Sementara itu, Mendes PDT Yandri Susanto mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk memperkuat sinergi dalam mendukung Asta Cita ke-6 Presiden Prabowo Subianto, yaitu membangun dari desa dan dari bawah guna mendorong pemerataan ekonomi serta percepatan pengentasan kemiskinan.

Sebagai upaya nyata, Kementerian Desa dan PDT telah menetapkan 12 Aksi Prioritas Bangun Desa, Bangun Indonesia sebagai pedoman pembangunan desa berkelanjutan. Program tersebut difokuskan pada penguatan ekonomi desa melalui BUM Desa, Koperasi Desa Merah Putih, desa tematik, desa swasembada pangan, energi, dan air, desa ekspor, desa wisata, desa bebas narkoba, serta peningkatan peran pemuda pelopor desa.

Yandri menambahkan, pelaksanaan 12 aksi prioritas tersebut juga diharapkan dapat menekan tingginya laju urbanisasi, seperti yang terjadi di sejumlah negara maju, termasuk Jepang dan Korea Selatan, di mana sebagian besar penduduk desa berpindah ke wilayah perkotaan. (Ke/ha)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *