Anak Binaan LPKA Blitar Kebanyakan Berasal dari Keluarga Broken Home

Anak binaan LPKA Blitar saat menerima pendidikan di sebuah sekolah di Blitar. (foto: Humas LPKA Blitar)

Blitar, serayunusantara.com – Anak binaan yang berada di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas I Blitar kebanyakan berasal dari keluarga broken home.

“Kebanyakan mereka itu memang berasal dari keluarga broken home,” kata Kepala LPKA Kelas I Blitar, Tatang Suherman, Kamis (12/01/2023).

Tatang menyebut, jumlah anak binaan LPKA Blitar saat ini sebanyak 59 anak. Mereka berasal dari berbagai daerah di wilayah Provinsi Jatim.

“Untuk jumlah yang berasal dari keluarga broken home itu ada sekitar 60 persen atau 35 anak binaan,” jelas Tatang.

Baca Juga: Usai Menjalani Hukuman, Mantan Wali Kota Blitar Samanhudi Anwar Disambut Ratusan Warga

Menurutnya, anak binaan yang berasal dari keluarga broken home tidak diurus oleh keluarga. Mereka hidup sendiri, terkadang diasuh oleh teman-temannya.

“Di mana teman-temannya kadang kan liar juga. Mereka terbiasa hidup tidak teratur dan segala macam,” ujarnya.

Sementara itu, kata dia, kasus menyebabkan anak binaan dimasukkan ke dalam LPKA guna mendapatkan pendidikan bermacam-macam jenisnya.

“Kasus yang tertinggi adalah pelecehan seksual. Kemudian menyusul selanjutnya adalah pencurian. Sementara yang ketiga adalah kasus narkoba,” lanjutnya.

Dalam tiga tahun terakhir, penghuni LPKA Blitar jumlahnya mengalami penurunan. Tahun 2021 dan 2022 jumlahnya sama, 59 anak binaan.

“Saat 2020 kemarin jumlahnya malah sekitar 156 anak binaan. Artinya ada pengurangan banyak waktu itu. Saat itu karena ada program Asimilasi di rumah,” kata dia. (ruf)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *