Kades Mashuriono saat memberikan paparan indikator yang diajukan kepada Tim Verifikasi DLH Jatim. (Foto: Ahmad Zunaedi/Serayu Nusantara)
Blitar, serayunusantara.com – Desa Tuliskriyo, Kecamatan Sanankulon, Kabupaten Blitar, mengikuti Lomba Desa/Kelurahan Berseri (Bersih dan Lestari) Tingkat Pratama yang diinisiasi oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Jawa Timur, Selasa (4/7/2023).
Untuk itu, tim verifikasi dari DLH Jatim ke Desa Tuliskriyo hari ini guna melakukan tahapan verifikasi administrasi dan lapangan agar naik ke tingkat Madya.
Adapun indikator yang akan dinilai meliputi kelembagaan dan partisipasi masyarakat, pengelolaan lingkungan hidup, sampah dan pengelolaan Sumber Daya Alam.
“Lomba desa/kelurahan berseri ini dimaksudkan untuk mewujudkan komitmen Pemerintahan Desa/Kelurahan agar melaksanakan pembangunan berkelanjutan yang berbasis dan berwawasan lingkungan sehingga terbentuk lingkungan desa/kelurahan yang bersih, sehat, lestari dan asri,” ungkap Siti Fitriah selaku praktisi lingkung, DLH Jatim dalam keterangannya.
“Selain itu, yang lebih penting lagi adalah merubah perilaku masyarakat dalam hal pelestarian dan pengelolaan lingkungan hidup secara menyeluruh. Sehingga lingkungan akan terasa nyaman dan kita bisa hidup berdampingan dengan alam yang berkelanjutan,” tambahnya.
Kemudian Fitriah menjelaskan indikator penilaian untuk tingkat Madya tidak jauh berbeda dengan tingkat Pratama. Namun, perkembangan dan keberlanjutan program menjadi fokus utama dalam evaluasi lapangan tahap ini.
“Kerjasama yang baik antara perangkat desa, implementasi kebijakan, dan peran Kader Desa Berseri Desa Tuliskriyo menjadi kunci penting dalam mencapai tahap selanjutnya,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa sekarang tim verifikasi sedang berjuang untuk memastikan kesesuaian antara dokumen yang diajukan dengan kenyataan di lapangan. Hal ini penting untuk menjaga integritas program.
“Saat ini Desa Tuliskriyo membuktikan kepada kami (tim verifikasi provinsi) apa yang tercantum dalam dokumen sesuai dengan kenyataan, agar nilai yang ada tetap terjaga,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Desa (Kades) Tuliskriyo, Mashuriono membeberkan soal geografis desanya yang banyak mempunyai berbagai potensi seperti usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), pariwisata, pendidikan, serta satu-satunya desa di Kabupaten Blitar yang menjadi tempat restorasi justice.
“Di desa kami ada pondok pesantren yang di dalamnya membuka pendidikan umum, lalu ada wisata religi makam ulama, UMKM dan kelompok-kelompok partisipatif masyarakat seperti Bank Sampah, kelompok tani, serta kelompok lansia,” kata dia
Dikatakan pula, bahwa kader-kader kesehatan, lansia dan anak, termasuk kader bank sampah sebagai stakeholder sangat berperan aktif dalam perlombaan ini.
Baca Juga: Berikut Fraksi-fraksi yang Dukung Masa Jabatan Kades Jadi 9 Tahun, Maksimal 2 Periode
Untuk itu, Mashuriono berharap dapat diloloskan ke tingkat Madya. Kemudian ia berjanji akan memperluas kawasan Green and Clean di wilayah RW 1 dengan mengunakan anggaran tahun 2023 untuk program 2024 ke jenjang selanjutnya.
“Meski, saat ini masih berkonsentrasi pada pantauan jalan protokol saja. Namun, kedepannya akan kita perluas kawasan Green and Clean nya,” ujarnya.
Terakhir, Mashuriono mengucapkan terimakasih kepada semua pihak, khususnya masyarakat Desa Tuliskriyo yang telah bergotong royong mewujudkan program Desa Berser ini.
“Alhamdulillah, tak lupa kami ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah mendukung jalannya perlombaan, dan semoga lancar dalam penilaian,” pungkasnya.(Jun)