Balap Motor di Tulungagung Jadi Ajang Edukasi Anti Narkoba, Tarik 150 Pembalap

Tulungagung, serayunusantara.com – Suara raungan mesin memecah udara di sekitar GOR Lembu Peteng, Sabtu (26/7/2025). Namun, gelaran balap motor kali ini bukan sekadar adu kecepatan. Di balik helm dan lintasan, terselip pesan kuat tentang bahaya narkoba.

Memeriahkan HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, ajang Bupati Perumdam Cup Race IRC Tire Jatim Racing – Kejurprov 2025 resmi digelar. Berbeda dari event balap motor pada umumnya, kompetisi ini dikolaborasikan dengan misi edukatif melalui sinergi BNNK Tulungagung, Pemkab Tulungagung, dan Ikatan Motor Indonesia (IMI) Jatim.

Kepala BNNK Tulungagung, Rose Iptriwulandhani, menegaskan bahwa dunia balap dapat menjadi arena pembinaan karakter yang kuat.

“Di lintasan ini, generasi muda belajar konsentrasi, keberanian, dan ketangguhan mental. Nilai-nilai ini tidak akan tumbuh jika mereka terjerumus dalam penyalahgunaan narkoba,” ujarnya.

Kolaborasi Lintas Sektor dan Dampak Ekonomi Lokal

Gelaran yang diikuti oleh 150 pembalap dengan 280 starter dari berbagai kabupaten/kota di Jawa Timur ini mempertandingkan 21 kelas balapan. Antusiasme tinggi tidak hanya datang dari para peserta, tetapi juga dari ribuan penonton yang memadati tribun dan area sekitar GOR.

Baca Juga: Polres Tulungagung Amankan Kejurprov Balap Motor Jatim 2025 di Sirkuit GOR Lembu Peteng

Wakil Bupati Tulungagung, H. Ahmad Baharudin, turut hadir bersama jajaran Forkopimda. Dalam sambutannya, ia menyoroti efek positif kegiatan ini terhadap sektor lain di luar olahraga.

“Event ini menjadi ruang mempererat persaudaraan antarpembalap, sekaligus memberi nilai tambah bagi ekonomi kreatif, pelaku UMKM, dan pariwisata lokal,” ungkapnya.

Sinergi Olahraga dan Edukasi

Ketua panitia, Totok Kobra dari IRC, menyebut bahwa event ini tak hanya soal gengsi kecepatan, tapi juga membangun budaya balap yang sehat dan terarah.

“Kami optimis Tulungagung bisa menjadi episentrum pengembangan dunia balap motor di Jawa Timur,” ujarnya.

Tak hanya menjadi alternatif dari balapan liar, ajang ini juga membawa harapan untuk menjadi agenda tahunan yang mengedepankan edukasi, pengembangan bakat, dan ketahanan generasi muda terhadap narkoba.

Sementara itu, dari atas podium dan garis finis, para pembalap muda membuktikan bahwa kecepatan bisa selaras dengan nilai disiplin dan integritas. Di antara debu lintasan, pesan moral digaungkan: hidup sehat, bebas narkoba, dan penuh semangat sportivitas. (Serayu)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *