Blitar, serayunusantara.com – Pemerintah Kota Blitar terus mengembangkan konsep kota cerdas sebagai arah pembangunan jangka panjang.
Upaya tersebut ditegaskan melalui Sarasehan Smart City yang digelar di Ruang ISC Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik (Diskominfotik) Kota Blitar, Rabu (19/11/2025).
Wali Kota Blitar Syauqul Muhibbin menyampaikan bahwa smart city merupakan konsep pembangunan yang mengintegrasikan teknologi informasi dengan potensi daerah.
Pendekatan ini ditujukan untuk memaksimalkan layanan publik, meningkatkan kualitas pembangunan berkelanjutan, serta membuka ruang inovasi yang memberi manfaat nyata bagi warga.
Menurutnya, landasan kebijakan mengenai smart city telah diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2022 serta Peraturan Daerah Kota Blitar Nomor 5 Tahun 2025 tentang RPJMD 2025–2029 yang membawa visi “Kota Blitar Maju, Sehat, dan Sejahtera Menuju Kota Masa Depan.”
Pada sarasehan tersebut, Pemkot Blitar memaparkan sejumlah fasilitas dan layanan yang terus dioptimalkan untuk mendukung penerapan smart city.
Beberapa di antaranya pemanfaatan CCTV untuk pemantauan insiden dan percepatan respons darurat, penguatan layanan Call Center 112 dan 119, serta pengembangan layanan administrasi kependudukan digital.
“Kota Blitar sebagai smart city harus segera dijalankan secara masif. Kita sudah mulai menerapkan, seperti rapat melalui Zoom dan layanan digital lainnya. Ke depan perlu lebih dikonsolidasikan agar seluruh sumber daya memanfaatkan teknologi sehingga masyarakat mudah mengakses layanan,” ujar Mas Ibin.
Ia menambahkan bahwa pembangunan smart city mencakup enam dimensi utama: smart governance, smart branding, smart economy, smart living, smart society, dan smart environment.
Seluruh aspek tersebut diharapkan menjadi fondasi untuk mewujudkan Kota Blitar yang modern, adaptif, dan lebih responsif terhadap kebutuhan masyarakat. (Adv/serayu)











