Banjir Bandang Landa Enam Kecamatan di Trenggalek, Warga Sempat Mengungsi

Untuk beraktivitas di Kecamatan lainnya, warga harus menggunakan perahu dari pohon bambu dengan di dorong terlebih dahulu.(foto : antara/istimewa)

Trenggalek, Serayunusantara.com | Dilansir dari media antara, bencana banjir bandang melanda sedikitnya enam kecamatan di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, Sabtu.

Tidak ada korban jiwa dalam bencana hidrometeorologi tersebut. Namun genangan banjir yang sempat mencapai ketinggian satu meter di sejumlah titik pemukiman tersebut telah memaksa puluhan KK mengungsi sementara sampai air banjir surut.

Hujan deras dengan intensitas tinggi sejak dua hari terakhir telah menyebabkan sungai-sungai utama di daerah yang dikepung pegunungan tersebut meluap hingga masuk ke pemukiman warga di sekiranya.

“Banjir terus bergerak seiring meluapnya debit air sungai di daerah-daerah terdampak,” kata Kasat Pol PP Kabupaten Trenggalek Triadi Atmono di Trenggalek.

Laporan BPBD Trenggalek menyebut, banjir terpantau terjadi di wilayah Kecamatan Trenggalek (kota), Pogalan, Larangan, Gandusari, Kampak serta Kecamatan Panggul.

Di wilayah kota, titik banjir terjadi di Kelurahan Kelutan, Tamanan dan Ngares sejak Jumat (7/10) malam.

Genangan banjir terus meningkat hingga pagi hari.

Saat ini banjir di wilayah kota berangsur surut, titik banjir bergeser ke desa-desa wilayah Kecamatan Pogalan yang dilintasi Sungai Ngasinan.

Pada saat hampir bersamaan, banjir juga terjadi di Desa Salamrejo Kecamatan Karangan serta Desa Ngadirenggo dan Pogalan di Kecamatan Pogalan.

“Titik banjir juga terjadi di beberapa desa di Kecamatan Kampak, Gandusari serta di Desa Wonocoyo Kecamatan Panggul,” papar Sekretaris BPBD Trenggalek Tri Puspita Sari.

Hingga Sabtu sore sebagian besar warga yang pemukimannya berada di jalur sungai utama terus melakukan kesiagaan.

Hal itu seiring debit air sungai yang masih tinggi.

Sebelumnya, wilayah Trenggalek diguyur hujan deras kurang lebih selama 10 jam.

“Terpantau debit air mulai memenuhi jalan dan masuk ke dalam rumah warga sekitar pukul 04.00 WIB,” imbuhnya.

Untuk itu, Tri Puspita mengimbau kepada warga untuk mengevakuasi diri ke tempat yang lebih aman. Terlebih jika air yang masuk ke permukiman warga semakin tinggi.

“Pagi hingga siang tadi sebagian wilayah kondisinya berangsur surut. Masyarakat juga sudah mulai berupaya membersihkan air yang masuk ke rumah mereka,” jelasnya.

Data catatan BPBD Trenggalek,  banjir itu merusak sebagian isi rumah warga akibat air yang menggenang.

Kendati begitu, pihaknya menyebut belum ada laporan korban jiwa akibat banjir tersebut. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *