Bank Jatim Salurkan KUR Rp800 Juta di Kampoeng Kreasi 2025 untuk Dongkrak UMKM Jatim

Jatim, serayunusantara.com – PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Jawa Timur melalui penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Kali ini, bantuan pembiayaan senilai Rp800 juta diserahkan secara simbolis dalam gelaran The 6th Pameran Kampoeng Kreasi (PAKASI) 2025 di Royal Plaza Surabaya.

Penyerahan KUR tersebut dilakukan oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bersama Direktur Kepatuhan Bank Jatim Umi Rodiyah kepada dua pelaku UMKM binaan bank tersebut.

Umi menegaskan, langkah ini merupakan bagian dari upaya Bank Jatim untuk memperkuat pemberdayaan ekonomi desa sekaligus mendukung program pemerintah dalam memperluas akses permodalan bagi usaha produktif.

Fokus pada Pertumbuhan Ekonomi

Umi menjelaskan, KUR dari Bank Jatim diarahkan untuk sektor-sektor prioritas yang mampu menjadi penggerak ekonomi, seperti perdagangan, pertanian, perikanan, dan industri kreatif. “Selain pembiayaan, kami juga memberikan pendampingan dan edukasi keuangan agar UMKM bisa mengelola usaha secara lebih profesional,” ujarnya dalam keterangan tertulis (31/5/2025).

Hingga Desember 2024, Bank Jatim telah menyalurkan KUR sebesar Rp5,61 triliun. Angka ini sejalan dengan pertumbuhan kredit produktif bank yang mencapai 25,88% (year-on-year/YoY), lebih tinggi dari rata-rata nasional (10,39% YoY). Sektor mikro menjadi penyumbang utama dengan pertumbuhan 23,34% YoY.

Baca Juga: Gubernur Jatim Beri Perhatian Khusus kepada Lansia dalam Peringatan HLUN 2025

Dukungan Digital dan Kolaborasi Multisektor

Untuk mempercepat akses pembiayaan, Bank Jatim mengandalkan platform digital Jatim Kilat, yang telah menyetujui kredit senilai Rp8,04 triliun sepanjang 2024. Umi berharap, dukungan ini dapat membantu UMKM meningkatkan kapasitas produksi, memperluas pasar, dan menciptakan lapangan kerja.

Gubernur Khofifah dalam kesempatan tersebut menekankan pentingnya inovasi bagi UMKM. “Pangsa pasar produk lokal di dalam dan luar negeri masih sangat terbuka. Kuncinya adalah kreativitas dan kolaborasi lintas sektor,” ujarnya.

Ia juga mengapresiasi pendekatan pentahelix (pemerintah, swasta, akademisi, komunitas, dan media) dalam membangun ekosistem UMKM yang berkelanjutan.

Kampoeng Kreasi 2025: Wadah Ekspansi Pasar

PAKASI 2025 diikuti puluhan UMKM dari berbagai sektor, seperti kuliner, fesyen, kerajinan, hingga teknologi berbasis lokal. Acara ini menjadi bagian dari strategi Pemprov Jatim untuk mendorong digitalisasi dan daya saing ekonomi kreatif di daerah.

Khofifah menambahkan, kontribusi UMKM sebagai penyumbang 60% PDB nasional dan penyerap 90% tenaga kerja harus didukung dengan strategi holistik, mulai dari pelatihan, pembiayaan, hingga perluasan jaringan pemasaran. (Serayu)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *