Malang, serayunusantara.com – Akan banyak kesempatan yang kita pilih, akan banyak pelajaran, pembelajaran yang dipilih untuk memupuk menjadi manusia seutuhnya, salah satu sarananya adalah melalui Kampus Mengajar. Pernyataan tersebut terlontar dari Alumni Kampus Mengajar Angkatan 3, Ridha Aidah Azzahra, Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia.
Kala itu, Ridha mengisahkan kesan-kesannya selepas mengikuti program Kampus Mengajar. Selain itu, ia juga mengungkapkan bahwa suka duka yang ia rasakan selama mengikuti program menjadi salah satu kesempatan terbaik yang menempa mentalnya sebagai bekal bagi perjalanan hidupnya ke depan. Inilah yang menurut Ridha belum tentu bisa diperoleh di tempat lain.
Sejalan dengan itu, Alumni Kampus Mengajar Angkatan 2 dari Universitas Negeri Malang, Fauziah Ilmi, menceritakan pengalamannya selama mengikuti Kampus Mengajar yang bisa mengubah pribadinya menjadi diri sendiri dan pribadi yang lebih baik.
“Dari Kampus Mengajar, saya menjadi percaya diri, berani berbicara di depan umum, mendapatkan hal yang tidak diperoleh saat perkuliahan daring, dan bisa berguna untuk orang lain,” ujar Ilmi yang disampaikan dalam Webinar Bincang Perpusdikbudristek yang berlangsung melalui platform Zoom meeting pada Selasa (16/5/2023).
Dampak positif dari Kampus Mengajar juga diperkuat oleh Pelaksana tugas (Plt.) Kepala Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat (BKHM), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Anang Ristanto.
“Program Kampus Mengajar yang merupakan bagian dari Kampus Merdeka, berguna mendorong mahasiswa keluar dari zona nyaman menuju area pengabdian dalam mendidik anak bangsa di penjuru Nusantara,” ucapnya.
Baca Juga: Menag Dorong Percepatan Alih Status Kampus Agama Kristen
Program tersebut lanjut Anang Ristanto, menjadi media pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar di luar kampus selama satu semester guna melatih kemampuan mereka dalam menyelesaikan permasalahan yang kompleks. Seperti bermitra dengan guru dalam proses pembelajaran baik dalam hal pengembangan strategi maupun mengembangkan model pembelajaran yang kreatif, inovatif, dan menyenangkan.
Menurut Heagy Kearens, Manajer Program Kampus Mengajar, dengan mengikuti Kampus Mengajar dapat membantu mahasiswa dalam mengasah potensi dirinya baik keterampilan teknis (hard skills) maupun keterampilan nonteknis (soft skills) sehingga dapat menciptakan inovasi berkaitan dengan metode pembelajaran yang menarik dan mudah dipahami peserta didik.
Selain itu, mahasiswa juga menjadi agen perubahan bagi pendidikan di Indonesia.
“Tidak hanya untuk mahasiswa, Kampus Mengajar juga bermanfaat bagi sekolah. Melalui program ini, siswa mendapatkan pembelajaran dan peningkatan kompetensi literasi dan numerasi. Sedangkan guru mendapat (masukan) strategi pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa,” tambah Heagy.
“Bagi kalian mahasiswa semester lima, yuk bergabung dengan Kampus Mengajar sehingga dapat berperan aktif untuk menciptakan pendidikan Indonesia yang lebih baik. Klau bukan kita siapa lagi, kalau bukan sekarang, kapan lagi,” pungkasnya.