Pekalongan, serayunusantara.com – Melansir dari laman Kemensos RI, Kementerian Sosial RI akan menyinergikan program-programnya supaya lebih bersifat memberdayakan penerima manfaat serta selaras dengan program Presiden RI Prabowo Subianto.
“Kalau dulu itu jomplang, yang paling kuat social protection-nya (bansos). Makanya saat ini kita dorong supaya pemberdayaannya dapat berjalan maksimal,” kata Menteri Sosial Saifullah Yusuf di hadapan para awak media di Pekalongan, Jawa Tengah, Rabu (12/2/2025).
Bahkan Mensos Gus Ipul menerangkan bahwa kedatangannya di Pekalongan kali ini serta di berbagai daerah lainnya untuk menyelaraskan program yang dimiliki oleh Kemensos dengan pemerintah daerah setempat.
“Hari ini kita bersama ibu Bupati bertemu pilar-pilar sosial, kita koordinasi, kita rapikan kerja kita ke depan mengikuti arahan Presiden. Kita ingin apa yang telah Kemensos lakukan, pemerintah daerah tahu. Agar semua di sini bisa sinergi, itu tadi yang saya sebut terarah, terpadu, dan berkelanjutan,” ucap Mensos Gus Ipul.
Komitmen pemberdayaan terlihat pula dari pembentukan Kementerian Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat yang berkoordinasi langsung dengan Kemensos. Langkah ini untuk memperkuat pemberdayaan guna mewujudkan masyarakat yang sejahtera.
Baca Juga: Ini Jawaban Kemensos atas Kritik Bansos Sering Salah Sasaran
Bansos, menurut Mensos Gus Ipul, penting. Tetapi pemberdayaan itu juga penting sehingga ketergantungan terhadap Bansos itu berkurang dan masyarakat dapat berdaya dan mandiri. Ke depannya Pemerintah ingin menggraduasi keluarga-keluarga yang sudah siap mandiri secara berkelanjutan, sistematis, dan tentunya direncanakan dengan baik.
“Nanti akan kita geser mereka (yang telah keluar/graduasi dari bansos Kemensos) ke program K/L terkait yang programnya bukan lagi bansos, tapi program bantuan modal, pendampingan, penciptaan pasar, manajemen,” kata Mensos Gus Ipul ketika menerangkan prinsip berkelanjutan.
Terkait data untuk menjamin penyaluran program tepat sasaran, Mensos Gus Ipul menerangkan bahwa saat ini pemerintah telah menggodok Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) dan sedang tahap finalisasi.
“Data-datanya sedang diperbaiki, itu juga yang menjadi atensi Presiden. Jadi data yang tidak akurat, data yang tidak tepat sasaran inilah yang sedang diperbaiki dan dikonsolidasikan dan nanti hanya akan ada satu data. Pemda dan seluruh instansi akan menggunakan data tunggal itu. Dengan begitu akan lebih efektif bekerjanya,” kata Mensos Gus Ipul.
Terkait instruksi efisiensi anggaran dari Presiden, Mensos Gus Ipul menegaskan kembali bahwa anggaran Kemensos untuk bansos tidak berkurang sama sekali.
Baca Juga: Mensos Targetkan 3.310 Warga Bogor Keluar dari Kemiskinan
“Bahkan jika diperlukan, Presiden siap menambah anggaran untuk Bansos. Saya rasa sudah cukup jelas terkait hal ini,” ungkap Mensos Gus Ipul.
Presiden RI Prabowo Subianto memiliki program-program prioritas yang pro rakyat, salah satunya Program Cek Kesehatan Gratis (CKG). Kemensos berkontribusi dengan mengerahkan 120 ribu pendamping sosial di seluruh Indonesia untuk menyukseskan program tersebut.
Melalui program CKG, Mensos Gus Ipul berharap dapat membantu Pemerintah dalam menyelenggarakan jaminan kesehatan nasional yang lebih baik. Lantaran selama ini jika hanya mengandalkan pengobatan melalui BPJS Kesehatan, yang notabene bersifat kuratif, maka intervensi kesehatan yang dilakukan kurang komprehensif dan efektif.
“Maka dari itu deteksi dini diperkuat, preventif-promotifnya diperkuat oleh Presiden lewat program CKG. Mohon ini bisa dimanfaatkan. Kalau ini berhasil tentu BPJS Kesehatan tidak akan kewalahan lagi. Manfaatkan itu (program CKG) dengan baik. Kita harus sukseskan,” kata Mensos Gus Ipul.***