Bupati Blitar Tekankan Transparansi Pengelolaan Dana Desa dalam Rakor Evaluasi 2025

Blitar, serayunusantara.com – Pemerintah Kabupaten Blitar menggelar Rapat Koordinasi Evaluasi Perkembangan Desa dan Kelurahan serta Penyerahan Hadiah Lomba Desa Tahun 2025 di Pendopo Sasana Adhi Praja, Jumat (21/11/2025).

Kegiatan tersebut menjadi momentum konsolidasi antara pemerintah daerah, camat, dan kepala desa untuk memastikan arah pembangunan desa berjalan selaras dan berkelanjutan.

Dalam sambutannya, Bupati Blitar, Rijanto, memberikan apresiasi atas capaian sejumlah desa yang menunjukkan perkembangan signifikan dalam beberapa tahun terakhir.

Ia menyebut Desa Tembalang yang berhasil mewakili Jawa Timur dalam Lomba Desa tingkat nasional sebagai bukti nyata kemajuan pembangunan mulai dari tingkat paling bawah.

“Ini prestasi luar biasa. Saya berharap semangat Desa Tembalang bisa menjadi inspirasi dan menular ke desa-desa lain di Kabupaten Blitar,” kata Rijanto.

Baca Juga: Hadiri Pelantikan Pengurus PPDI Kabupaten Blitar, Bupati Rijanto Tekankan Pentingnya Pengabdian dan Sinergi dalam Membangun Desa

Ia juga mengucapkan selamat kepada 20 desa terbaik Lomba Desa tingkat kabupaten dan 22 desa yang naik status dari maju menjadi mandiri. Menurutnya, capaian tersebut merupakan buah dari konsistensi, kerja keras, dan kolaborasi pemerintah desa bersama masyarakat.

Bupati menegaskan bahwa status desa maju maupun mandiri bukan sekadar predikat administratif, tetapi tanggung jawab yang harus dibuktikan melalui layanan publik yang lebih baik serta tata kelola pembangunan yang transparan.

“Desa maju dan mandiri bukan sekadar status, tetapi amanah yang harus direalisasi melalui kerja nyata di lapangan,” ucapnya.

Rijanto juga menyoroti pentingnya pengelolaan Dana Desa (DD) dan Alokasi Dana Desa (ADD) yang transparan dan akuntabel. Ia meminta seluruh pemerintah desa membuka perencanaan dan realisasi anggaran secara jelas kepada masyarakat.

“Masyarakat berhak tahu apa yang dibangun, bagaimana anggarannya, dan apa manfaatnya. Transparansi adalah kunci untuk menjaga kepercayaan publik,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Bupati turut mengingatkan soal pentingnya peningkatan realisasi Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2). Ia menyebut masih ditemukan desa yang realisasinya tergolong rendah, sehingga perlu segera dicarikan solusi bersama.

“PBB-P2 adalah gotong royong membangun daerah. Semakin tepat waktunya pembayaran, semakin besar ruang fiskal untuk pembangunan desa,” tegasnya.

Baca Juga: Bupati Blitar Ajak Warga Rawat Pantai Serang lewat Aksi GETAR KASIH Bersama Kejari

Rijanto meminta para camat dan kepala desa memastikan pendataan wajib pajak akurat serta aktif memberikan edukasi kepada warga terkait manfaat pajak.

“Saya minta camat dan kepala desa mengawal realisasi PBB-P2 dan memastikan semua proses pendataan berjalan benar. Ini untuk kepentingan masyarakat sendiri,” imbuhnya.

Selain itu, Bupati Blitar juga menyinggung perlunya percepatan penguatan Koperasi Merah Putih agar menjadi motor ekonomi masyarakat desa. Ia meminta koperasi bertransformasi menjadi lembaga yang modern dan memanfaatkan teknologi digital dalam administrasi maupun pemasaran produk.

“Koperasi harus bergerak cepat. Program yang disusun harus benar-benar bermanfaat bagi anggota dan relevan dengan tantangan zaman,” tuturnya.

Baca Juga: Bupati Blitar Ajak Warga Rawat Pantai Serang lewat Aksi GETAR KASIH Bersama Kejari

Sementara itu, Kepala DPMD Kabupaten Blitar, Tamtowi Jauhari dalam laporannya menyampaikan bahwa evaluasi berdasarkan Permendagri 81/2015 menunjukkan adanya peningkatan signifikan dalam status perkembangan desa.

Saat ini, terdapat 131 desa berstatus mandiri dan 89 desa berstatus maju yang ditargetkan untuk naik kelas.

“Tantangan kita adalah mempertahankan 131 desa mandiri dan mendorong 89 desa lainnya agar segera menyusul,” ujarnya.

Menurutnya, capaian positif tersebut dipengaruhi oleh sinergi antara pemerintah desa, BPD, dan masyarakat, termasuk meningkatnya transparansi pengelolaan APBDes dan inovasi layanan publik.

Namun sejumlah persoalan masih perlu dibenahi, seperti perbedaan pemahaman perangkat desa dalam pengisian data profil desa, keterbatasan infrastruktur, serta perlunya peningkatan kapasitas aparatur.

“Objek pembangunan kita adalah desa. Mulai perencanaan hingga pelaksanaan, desa harus menjadi fokus utama,” tegasnya.

Rapat koordinasi ini sekaligus menjadi ajang penyerahan hadiah Lomba Desa 2025. Bupati menegaskan bahwa lomba tersebut bukan sekadar kompetisi, tetapi sarana untuk mengukur tata kelola pemerintahan desa, memacu kreativitas, serta memperkuat jejaring antarwilayah.

“Selamat kepada desa yang meraih prestasi terbaik. Jadikan ini pemacu untuk bekerja lebih baik dan lebih berdampak bagi masyarakat,” ujar Rijanto.

Ia menutup dengan ajakan agar seluruh perangkat desa terus konsisten membangun desa demi Blitar yang berdaya dan berjaya. “Terus semangat membangun desa untuk Indonesia yang semakin berdaulat dan maju,” tutupnya. (adv/kmf/Jun)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed